Afrika Selatan Diserang Varian Baru Covid-19 'Omicron', WHO Sebut Penyebarannya Lebih Cepat dari Varian Lalu

- 27 November 2021, 09:55 WIB
Covid Varian Terbaru Muncul Bernama Omicron
Covid Varian Terbaru Muncul Bernama Omicron /@who/Instagram

GALAMEDIA - Peneliti SARS-CoV-2 Virus Evolution, Technical Advisory Group (TAG-VE) mengumumkan terdapat mutasi baru dari Covid-19.

Varian tersebut bernama B.1.1.529 yang kemudian dilaporkan ke World Health Organization (WHO) pada 24 November 2021.

Virus tersebut terindikasi dari Afrika Selatan. Dalam beberapa minggu terakhir ini, infeksi telah meningkat tajam karena varian baru tersebut.

Baca Juga: Soal PPKM Level 3 di Libur Nataru, Siti Fadilah Supari: Konsekuensinya Berat, Seharusnya Pemerintah...

"Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan," tulis laporan tersebut dikutip dari laman resmi WHO.

Bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan VOC ("varian yang mengkhawatirkan" (variant of concern) lainnya.

Jumlah kasus varian ini tampaknya meningkat di hampir semua provinsi di Afrika Selatan. Diagnostik PCR SARS-CoV-2 saat ini terus mendeteksi varian ini.

Baca Juga: MK Putuskan UU Cipta Kerja Inkonsistensi, Benny Harman: Pelajaran Bagi Penguasa Jangan Abaikan Suara Rakyat

"Varian ini telah terdeteksi lebih cepat daripada lonjakan infeksi sebelumnya. Menunjukan bahwa varian ini mungkin memiliki keunggulan pertumbuhan," sambungnya.

Berdasarkan bukti yang disajikan yang menunjukkan perubahan yang merugikan dalam epidemiologi COVID-19, TAG-VE telah menyarankan WHO bahwa varian ini harus ditetapkan sebagai VOC, dan WHO telah menetapkan B.1.1.529 sebagai VOC, bernama Omicron.

Dengan demikian, negara diminta untuk melakukan hal berikut:

Baca Juga: Buku Harian Seorang Istri 27 November 2021: Terkuak! Fajar Akhirnya Jujur ke Nana, Dewa Tak Percaya

- meningkatkan upaya pengawasan dan pengurutan untuk lebih memahami varian SARS-CoV-2 yang beredar.
- mengirimkan urutan genom lengkap dan metadata terkait ke database yang tersedia untuk umum, seperti GISAID.
- melaporkan kasus/cluster awal yang terkait dengan infeksi VOC ke WHO melalui mekanisme IHR.
- di mana ada kapasitas dan berkoordinasi dengan komunitas internasional, melakukan penyelidikan lapangan dan penilaian laboratorium untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak potensial VOC pada epidemiologi COVID-19, tingkat keparahan, efektivitas tindakan kesehatan masyarakat dan sosial, metode diagnostik, respons imun, antibodi netralisasi, atau karakteristik lain yang relevan.

Masyarakat diingatkan untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko COVID-19, termasuk kesehatan masyarakat dan tindakan sosial yang terbukti seperti mengenakan masker, kebersihan tangan, jarak fisik, meningkatkan ventilasi ruang dalam ruangan, menghindari ruang ramai, dan mendapatkan vaksinasi.***

Editor: Annisa Nur Fadillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x