Pria yang akrab disapa Emil itu menambahkan, dalam dua tahun mendatang akan dikebut pembentukan BUMDes sehingga semua Desa di Jawa Barat punya BUMDes.
Setelah BUMDes terbentuk diharapkan akan ada lompatan dan dibuatkan leveling. BUMDes bintang 2 omzet di bawah Rp 10 juta, sedangkan bintang 5 omzet di atas Rp 1 miliar.
"Supaya omzet bintang 5 kami mengajak kolaborasi BUMD dan BUMN khususnya disektor pangan. Hadir PT Mitra Bumdes Nusantara yang merupakan anak perusahaan 7 BUMN yang akan menjadi pembina dan pembeli dari produk-produk BUMdes," terang Emil.
Simposium diisi dengan paparan berbagai materi. Ada tentang "Peta dan Arah Pengembangan BUMDes di Jawa Barat", "Peran Mitra Bumdes Nusantara dalam menggerakkan Perekonomian Desa", "Model sinergi dan kolaborasi Program Makmur Agro Solusi", serta "Peran BJB dalam Menggairahkan Kembali Perekonomian Desa Pasca Pandemi".
Kemudian dilanjutkan dengan diskusi, gagasan aspirasi dan Bussiness Matching BUMDES. Simoposium dimoderatori oleh R. Nurtafiyyana Kabid PUEM DPM-Desa Jabar.
Direktur Utama PT MBN, Wiyoto mengatakan, kegiatan tersebut memadukan antara Program Makmur Agrosol Kementerian BUMN dengan Project Leader yaitu PIHC, Program Petani Milenial Jawa Barat, dan Program Bumdes.
"Ssehingga diharapkan menjadi ekosistem bisnis yang lebih kuat dan lebih besar dan saling mendukung, semata-mata untuk menggerakan perekonomian dan memberikan kesejahteraan sebesar-besarnya bagi masyarakat desa," terangnya.
Ia juga mengungkap soal peran penting PT MBN dalam hal tersebut.