Berikan Bantuan Warga Terdampak Bencana Banjir Bandang, Kajari Garut Mendadak Jadi Koki

- 30 November 2021, 22:00 WIB
Kajari Garut, Neva Sari Susanti, secara khusus memasak untuk makan siang warga yang terdampak banaut, Selasa 30 November 2021.
Kajari Garut, Neva Sari Susanti, secara khusus memasak untuk makan siang warga yang terdampak banaut, Selasa 30 November 2021. /Agus Somantri/


GALAMEDIA - Bencana banjir bandang yang menerjang sejumlah desa di dua kecamatan di Kabupaten Garut, yakni Kecamatan Karang Tengah dan Sukawening pada Sabtu 27 November 2021 lalu masih menyisakan trauma bagi para korban yang terdampak.

Banjir yang disebabkan meluapnya air Sungai Citameng tersebut mengakibatkan kerusakan rumah dan semua isi yang ada di dalamnya, bahkan tidak sedikit dari mereka harus merelakan kehilangan barang-barang berharga miliknya.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Garut, Neva Sari Susanti, mengatakan bahwa saat ini yang menjadi prioritas kebutuhan warga terdampak adalah sejumlah bantuan pokok, seperti sembako, air bersih, pakaian, hingga peralatan tidur.

"Kalau saya lihat, yang mejadi kebutuhan paling mendasar adalah ketersediaan logistik dan baju bersih, pakaian-pakaian bersih sama selimut dan tempat tidur karena engga ada lagi yang bisa dipakai," ujarnya saat meninjau sekaligus memberikan bantuan korban banjir bandang di Kampung Munjul, Desa/Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Selasa 30 November 2021.

Baca Juga: MUKOTA VIII KADIN Kota Bandung Inkonsistensi Langgar AD/ART dan Peraturan Organisasi

Menurut Neva, kebutuhan tersebut menjadi prioritas karena barang-barang milik warga, termasuk pakaian dan alat tidur kotor bahkan hilang tersapu banjir bandang.

Bahkan kalau pun masih ada, terangnya, pakaian milik warga sulit untuk dibersihkan karena sumber air yang bercampur lumpur.

Neva pun menyebutkan, jika di lokasi yang dikunjunginya tersebut memang kondisinya sangat memprihatinkan. Ada sekitar 38 rumah yang terdampak, nulai rusak berat, sedang, hingga rusak ringan akibat terjangan banjir bandang.

"Mereka juga tidak bisa menyelamatkan barang-barang mereka, termasuk pakaian dan lainnya, sehingga saat ini mereka sangat memerlukan uluran tangan dan bantuan dari kita semua," ucapnya.

Baca Juga: Siklon Tropis Nyatoh Terpantau Dekat Wilayah Indonesia, Kecepatan Angin Capai 65 Km Per Jam

Neva menuturkan, dengan kondisi tersebut, ia pun mengaku akan melaporkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat dan berkoordinasi dengan Bupati Garut dan juga Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkipimda) Kabupaten Garut.

"Karena bencana alam ini tidak bisa hanya bagian-bagian kecil saja membantu, jadi harus sama-sama, paripurna membantu sehingga semuanya bisa tertanggulangi dengan baik," katanya.

Selain memberikan bantuan kepada warga yang terdampak, di lokasi banjir bandang tersebut jajaran Kejari Garut juga mendirikan dapur umum, dan secara khusus Neva pun memasakan makanan. Bersama para Kasi dan Jaksa Kejari Garut, Neva juga langsung melayani makan siang untuk para korban bencana alam.

Satu per satu piring dari bahan plastik yang sebelumnya menumpuk di depan meja yang disulap menjadi meja makan darurat itu, ia isi dengan nasi yang kemudian diteruskan oleh para Kepala Seksi (Kasi) Kejari Garut dengan menambahkan lauk pauk yang telah di sediakan, seperti daging ayam, tempe, tumisan-tumisan dan sebagainya. Setelah semuanya beres, ia pun bersama jajarannya ikut berbaur makan bersama sambil duduk di lantai.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x