Luhut Sebut Varian Omicron Tak Parah Tapi Lebih Cepat Menular, di Indonesia Belum Ditemukan

- 13 Desember 2021, 20:59 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan./Instagram.com/menkomarves /
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan./Instagram.com/menkomarves / /

GALAMEDIA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan menyebut varian Omicron tak parah tapi lebih cepat menular.

Ia menyampaikan hal itu berdasarkan data-data yang ada, termasuk perkembangan terakhir di Afrika Selatan.

"Data awal dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa Omicron terindikasi menyebar jauh lebih cepat daripada jenis mutasi sebelumnya," kata Luhut dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin, 13 Desember 2021.

"Namun demikian, Omicron terindikasi memiliki tingkat keparahan yang rendah," tambahnya.

Baca Juga: Koruptor George Gunawan Serahkan Uang Pengganti Korupsi Tambak Udang di KKP Rp 27,4 Miliar

Dikutip dari Antara, Luhut menjelaskan tingkat keparahan yang rendah itu tercermin dari tingkat perawatan rumah sakit yang terkendali maupun tingkat kematian yang rendah.

"Meskipun perlu dicatat bahwa tingkat kematian adalah indikator yang lagged," ujar Luhut.

Luhut juga memastikan sampai saat ini belum ditemukan kasus varian Omicron di Indonesia.

"Sampai dengan hari ini berdasarkan informasi yang diberikan oleh Kemenkes dari hasil genome sequencing yang terus dilakukan tidak ditemukan kasus varian Omicron di Indonesia," tegasnya.

Pemerintah, lanjut Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu, mengatakan terus melakukan evaluasi proses karantina pelaku perjalanan luar negeri guna memastikan pelaksanaan karantina dilakukan secara disiplin.

Baca Juga: Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Tak Melanggar Aturan Karantina, PMJ: Pejabat Negara Boleh di Rumah

Salah satu kebijakan yang akan dilakukan adalah mengubah status PeduliLindungi pelaku perjalanan luar negeri menjadi hitam selama periode karantina.

"Saya juga ingin menyampaikan informasi bahwa berdasarkan data Angkasa Pura ditemukan kenaikan signifikan hingga dua kali lipat penerbangan tujuan luar negeri pada kondisi normalnya," katanya.

Oleh karena itu, pemerintah mengantisipasi secara hati-hati kepulangan luar negeri mereka dengan tetap dan terus memberlakukan karantina 10 hari.

Baca Juga: Playoff Liga Europa: Usai Turun Kasta Barcelona Hadapi Napoli, FC Porto vs Lazio

"Pemerintah mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak pergi ke luar negeri terlebih dahulu kecuali untuk kepentingan yang benar-benar urgent (darurat)," katanya.

Pemerintah, lanjut Luhut, juga terus menambah kapasitas wisma dan hotel karantina untuk mengantisipasi peningkatan jumlah orang yang dikarantina.

"Kebijakan karantina pelaku perjalanan luar negeri ini akan terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan varian Omicron," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah