GNRM Harus Menggaung Diberbagai Tatanan Kehidupan

- 20 Desember 2021, 18:46 WIB
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sumedang menggelar Penyelenggara Gerakan Nasional Revolusi Mental bertempat di Sapphire Park, Sumedang, Senin 20 Desember 2021. Ade Hadeli/Galamedia//
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sumedang menggelar Penyelenggara Gerakan Nasional Revolusi Mental bertempat di Sapphire Park, Sumedang, Senin 20 Desember 2021. Ade Hadeli/Galamedia// /

GALAMEDIA - Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) harus menggaung diperbagai tatanan kehidupan masyarakat termasuk di pemerintahan.

Demikian salah satu pengantar pada Kegiatan Penyelenggaraan Gerakan Nasional Revolusi Mental, yang disampaikan Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sumedang Asep Tatang Sujana, bertempat di Sapphire Park, Sumedang, Senin 20 Desember 2021.

Acara yang diikuti sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), BUMD dan beberapa organisasi lainnya, menghadirkan narasumber yang terdiri dari, Asisten Deputi Revolusi Mental Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan R Alfredo Sani, Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Bakesbangol Propinsi Jawa Barat Agus Komarudin dan Sekda Sumedang Herman Suryatman.


Melalui Keputusan Bupati Nomor 39 Tahun 202, telah dibentuk Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental Kabupaten Sumedang.

Sebut Asep, adapun tujuan dari kegiatan Penyelenggaraan GNRM itu diantaranya, untuk mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja, beroirentasi pada kemajuan.

Baca Juga: Unpas Resmikan Gedung Rektorat Baru, Siap Bangun SDM Berkualitas

Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik menatap masa depan.

Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi. " Tujuan lainnya adalah menumbuhkan kepribadian dalam kebudayaan yang kuat, melalui pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul. Untuk menuju kesitu, maka GNRM ini harus menyentuh dan menggaung diberbagai tatanan kehidupan," ujarnya.

Sementara itu Asisten Deputi Revolusi Mental Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan R Alfredo Sani mengatakan, revolusi mental perlu terus ditumbuhkan dan digelorakan secara masif.

Hal itu mengingat saat ini masih terdapatnya krisis integritas dan praktek-praktek korupsi dalam penyelenggaraan negara di masyarakat.

Pada saat yang sama, Indonesia menghadapi tantangan dalam membangun iklim demokrasi, penegakkan pemerintahan yang bersih, dan pemberantasan kemiskinan

Kurangnya etos kerja, kreativitas, dan daya saing bangsa dibandingkan dengan beberapa negara lain. Peringkat daya saing Indonesia berada di posisi 40 dari jumlah total 63 negara berada di bawah Singapura Malaysia dan Thailand di Asean.

Baca Juga: Selebgram Inisial TE Diringkus Polisi Terkait Kasus Prostitusi, Tarif yang Dikenakan Sampai Puluhan Juta!

"Selain itu, masih terdapatnya gejala kalsik identitas yang ditandai dengan melemahnya budaya gotong royong. Padahal gotong royong itu merupakan karakteristik sosial budaya masyarakat Indonesia. Pada situasi yang sama, Indonesia juga dihadapkan dengan persoalan intoleransi yang bisa jadi ancaman Ideologi dan disintegrasi bangsa. Karena itu, GNRM ini harus sudah ditanam sejak usia dini. Sehingga untuk mewujudkan semua itu, dibutuhkan support dari berbagai stake holder yang ada," katanya.***

 

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x