Refleksi 2 Tahun Covid-19, Haedar Nashir: Gotong Royong Jangan Cuma Jadi ‘Pekik Pidato’ Para Elite!

- 28 Desember 2021, 20:29 WIB
Refleksi 2 Tahun Covid-19, Haedar Nashir: Gotong Royong Jangan Cuma Jadi ‘Pekik Pidato’ Para Elite!
Refleksi 2 Tahun Covid-19, Haedar Nashir: Gotong Royong Jangan Cuma Jadi ‘Pekik Pidato’ Para Elite! /Twitter/ @HaedarNs/

GALAMEDIA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir turut hadir dalam acara Refleksi 2 Tahun Pandemi MCC PP Muhammadiyah yang digelar virtual hari ini, Selasa, 28 Desember 2021.

Dalam kesempatan itu, Haedar mengatakan bahwa modal sosial besar yang dimiliki bangsa Indonesia sedianya dioptimalkan sungguh-sungguh dengan penuh optimisme.

Baca Juga: Lecehkan 12 Anak Laki-laki, Tersangka Diduga Positif HIV AIDS

Bukan justru sebaliknya, modal sosial yang hebat, semacam gotong royong menghadapi kondisi pandemi Covid-19, hanya dijadikan lip service belaka.

“Isu gotong royong jangan terus menjadi pekik pidato para elite, tapi harus menjadi proses transformasi sosial yang harus kita tanamkan,” ujarnya dilansir Galamedia melalui berbagai sumber.

Haedar menuturkan, sejatinya ujian persaudaraan dan kebersamaan itu datang di saat-saat seperti pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bantu Doddy Sudrajat, Sahabat Vanessa Angel: Sunan Kalijaga Merasa Terkena Prank Doddy

Gotong royong diharapkan menjadi spirit yang benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, apalagi di saat seperti ini.

“Nah, kita baru tangguh jika kita memang mampu menghadirkan modal sosial ini,” jelasnya.

Sehingga, sambungnya, bangsa Indonesia akan selalu tangguh dan siap menghadapi guncangan apapun.

Termasuk pandemi Covid-19 jika gotong royong betul-betul dikapitalisasi untuk menjadi modal sosial agar menjadi sistem yang kolektif.

Baca Juga: Seret Kapolri Bela dr Richard Lee, dr Tirta Habis-habisan Ungkit Kasus Kabur Karantina Dapat 'Karpet Merah'

“Kalau kita tidak mengkapitalisasi modal sosial ini menjadi sistem kolektif yang juga harus kita revitalisasi,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020 silam di Depok, Jawa Barat.

Kasus penularan pertama ini terungkap setelah pasien 01 melakukan kontak dekat WN Jepang yang ternyata positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.

Selang dua hari, pasien 01 merasa kurang enak badan dan mengeluhkan gejala yang mirip COVID-19. Gejala yang ia rasakan seperti batuk, sesak, dan demam dalam kurun waktu 10 hari.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Serang Yan Harahap: Ngurus Partai Saja Nggak Mampu, Mau Ikut Ngurus Negara Sukses

Saat berobat ke RS di Depok, pasien 01 sempat dirawat dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru. Usai dikabarkan rekannya yang WN Jepang positif Covid-19, pasien 01 langsung dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso.

Setelah dilakukan pengambilan spesimen nasofaring, orofaring, serum, dan sputum oleh Balitbangkes, pasien 01 dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020. Sementara awal Corona di Indonesia diumumkan pertama kali pada keesokan harinya. ***

 

Editor: Muhammad Ibrahim

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah