Picu Gelombang Kemarahan, Ukraina Wajibkan Prajurit Wanita Kenakan High Heels

- 2 Januari 2022, 17:10 WIB
Military high heels.//Olah foto kolase Ukrainian Defense Ministry press DailyMail
Military high heels.//Olah foto kolase Ukrainian Defense Ministry press DailyMail /

GALAMEDIA - Tak sedikit prajurit yang  mengeluhkan alas kaki militer yang keras hingga membuat kaki terasa terbentur ketika berbaris.

Dan sepertinya prajurit perempuan Ukraina memiliki alasan kuat untuk tak hanya mengeluh tapi juga melancarkan protes.

Bagaimana tidak, mereka diharuskan mengenakan sepatu hak tinggi saat berbaris dalam parade.

Baca Juga: Putra Ayu Azhari, Axel Djody Dipukuli Anak Artis Terkenal, Sunan Kalijaga: Mungkin Dibawah Pengaruh Alkohol

Dikutip Galamedia dari DailyMail, beberapa waktu lalu, para petinggi negara Eropa Timur itu dibuat mengernyitkan alis setelah kementerian pertahanan merilis foto-foto yang menunjukkan para para prajurit wanita dalam seragam miiter namun tetap mengenakan wedges alias selop selama latihan.

Parade sendiri dilakukan hanya untuk even nasional seperti hari kemerdekaan. Tak kurang dari tiga dekade Ukraina masuk dalam teritori  Uni Soviet.

Baca Juga: Kekeyi Hapus Ucapan Belasungkawa Atas Meninggalnya Sang Mantan Rio Ramadhan dan Ini Pengakuanya

Dikutip dari laman kementerian pertahanan ArmiaInform, seorang kadet mengakui tak mudah berbaris dengan high heels.

"Hari ini, untuk pertama kalinya latihan berlangsung dengan sepatu bertumit,” ujar kadet bernama Ivana.

Dia menambahkan, “Ini sedikit lebih sulit daripada baris berbaris dalam sepatu bot tentara tapi kami akan mencobanya.”

Baca Juga: Muslim Arbi Desak Erick Copot Ahok Dari Komut Pertamina: Agar Bisa Fokus Menghadapi Dugaan Korupsi

Pilihan alas kaki prajurit wanita ini pun memicu gelombang kritik. Warganet hingga anggota  Parlemen mengklaim apa yang dilakukan para tentara wanita itu merupakan pelecehan.

“Parade dengan sepatu hak tinggi adalah aib yang nyata,” ujar Vitaly Portnikov di laman Facebook. Ia menyebut pejabat Ukraina memiliki pola pikir abad pertengahan.

Komentator lainnya, Maria Shapranova, menuduh kementerian pertahanan mempertontonkan seksisme dan kebencian terhadap wanita.

Baca Juga: Viral Video Nabila Maharani Digelandang ke Mobil Polisi, Ternyata Ini yang Terjadi pada Kekasih Tri Suaka

“Sepatu hak tinggi adalah olok-olok industri kecantikan,” ujarnya.

Sebagai bentuk pembelaan beberapa anggota parlemen yang pro mantan presiden Ukraina Petro Poroshenko muncul di parlemen dengan sepatu hak tinggi.Mereka menantang menteri pertahanan untuk mengenakan high heels saat parade.

“Sulit membayangkan ide yang lebih konyol dan berbahaya dari ini,” ujar Inna Sovsun, anggota partai Golos, yang juga menyinggung risiko kesehatan dari berbaris dengan sepatu bertumit.

Baca Juga: Ingatkan ABRI Jadi Centeng Pemerintah, Refly Harun: Ada Orang Senang Habib Bahar Didatangi TNI, Padahal ...

Dia juga mengatakan tentara wanita Ukraina seperti hanya personel militer pria mempertaruhkan hidup mereka dan tidak pantas dilecehkan dengan seksisme.

Di luar itu, Ukraina telah memerangi separatisme yang didukung Rusia dalam konflik yang menewaskan lebih dari 13.000 orang sejak 2014.

Olena Kondratyuk, wakil ketua legislatif mengatakan pihak berwenang secara terbuka harus meminta maaf karena telah mempermalukan perempuan sekaligus melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Kebangetan atau Wajar? Emosi Tak Diizinkan Istirahat oleh Pengantin, Fotografer Hapus Semua Foto Pernikahannya

Kondratyuk mengatakan lebih dari 13.500 wanita ikut berjuang dalam konflik saat ini. Lebih dari 31.000 wanita bertugas di angkatan bersenjata Ukraina, termasuk 4.000 perwira.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x