AS Hentikan Ethiopia, Mali dan Gunea dari Program Perdagangan Bebas Bea

- 3 Januari 2022, 22:07 WIB
Ilustrasi penduduk Ethiopia menghadapi konflik dan krisis di negaranya.
Ilustrasi penduduk Ethiopia menghadapi konflik dan krisis di negaranya. /Baz Ratner/Reuters

Pada tahun 2020, 38 negara memenuhi syarat untuk AGOA.

Dalam pernyataannya USTR, mengatakan bahwa Ethiopia, Mali dan Guinea masih dapat bergabung kembali dalam pakta tersebut jika mereka memenuhi ketentuan undang-undang tersebut.

“Setiap negara memiliki tolok ukur yang jelas untuk jalur menuju pemulihan dan Administrasi akan bekerja dengan pemerintah mereka untuk mencapai tujuan itu,” katanya.

Baca Juga: 5 Film yang Terinpirasi dari Spirit Doll alias Boneka Hantu

Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan pada bulan November bahwa Ethiopia akan terputus dari skema perdagangan bebas bea yang disediakan di bawah AGOA karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia di utara negara itu.

Keputusan AS untuk menangguhkan manfaat perdagangan Ethiopia mengancam industri tekstil negara itu, yang memasok merek fashion global, dan harapan baru negara itu untuk menjadi pusat manufaktur ringan.

Ethiopia Kecewa Dengan Keputusan AS

Sementara itu, mengutip dari abcnews.go.com, Ethiopia mengatakan tidak senang dengan keputusan AS untuk mencabut akses bebas bea untuk ekspor negara Afrika Timur itu.

Baca Juga: Rumor Solo Leveling Segera Diadaptasi dalam Bentuk Anime, Ini Penjelasannya

“Pemerintah Ethiopia sedih atas keputusan AS untuk menghapusnya, dari manfaat perdagangan preferensial,” ungkap Kementerian Perdagangan Ethiopia.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah