Omicron Kembali Meningkat, Kemenkes Gencarkan 3T di Wilayah Pulau Jawa dan Bali

- 14 Januari 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi varian Omicron. /Pixabay.com
Ilustrasi varian Omicron. /Pixabay.com /

GALAMEDIA - Angka penyebaran Covid-19 di Indonesia kembali meningkat.

Per 12 Januari 2022, Kemenkes mencatat ada tambahan 66 kasus.

Penambahan 66 kasus tersebut terdiri dari 33 kasus dari pelaku perjalanan internasional dan 33 orang transmisi lokal, saat ini total tercatat ada 572 kasus.

Mayoritas masyarakat yang terkena melakukan karantina di RSDC Wisma Atlet Kemayoran dengan jumlah sekitar 339 orang dan sisanya menjalani karantina di RS sesuai rujukan dari Satgas penanganan Covid-19.

Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan.

Baca Juga: Persib Kalah dari Bali United, Legenda Sentil Kekompakan Tim dan Duo Brasil

Tidak ada perbedaan gejala antara pasien perjalanan luar negeri dan pasien transmisi lokal.

Gejala yang paling banyak dialami oleh pasien adalah batuk, pilek dan demam.

"Hampir setengahnya atau sekitar 276 orang telah selesai menjalani isolasi, sedangkan sisanya 296 orang masih isolasi. Dari hasil pemantauan di lapangan, mayoritas gejalanya ringan dan tanpa gejala. Jadi belum butuh perawatan yang serius," jelas Nadia.

Kasus penyebaran Omicron dalam beberapa waktu terakhir telah berdampak pada lonjakan kasus harian nasional.

Bahkan skala varian Omicron jauh lebih banyak dibandingkan varian delta.

"Dari hasil monitoring yang dilakukan Kemenkes, kasus probable Omicron mulai naik sejak awal tahun 2022. Sebagian besar dari pelaku perjalanan luar negeri, hal ini turut berdampak pada kenaikan kasus harian Covid-19 di Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Miris! Berikut 4 Artis yang Ditangkap Karena Narkoba di Awal Tahun 2022, Yang Terbaru Fico Fachriza

Menghadapi lonjakan kasus penyebaran Covid-19, Kementerian Kesehatan akan meningkatkan pelaksanaan 3T yakni Testing, Tracing dan Treatment terutama di daerah yang berpotensi mengalami penularan kasus tinggi.

"Langkah antisipasi penyebaran Omicron telah kita lakukan dengan menggencarkan 3T terutama di wilayah Pulau Jawa dan Bali," kata Nadia.

Kemenkes telah mengirimkan kit SGTF ke seluruh lab pembina maupun lab pemerintah dan dipastikan jumlahnya mencukupi.

Kapasitas pemeriksaan PCR dan SGTF juga diusahakan untuk dipercepat, sehingga penemuan kasus baru bisa dilakukan sedini mungkin.

Kemenkes juga akan meningkatkan rasio tracing pada daerah yang jumlah kasus positifnya lebih dari 30 orang, hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran kasus yang semakin meluas.

Baca Juga: Kisah Fico Fachriza Terjerat Narkoba, Jenis Gorilla dan Hanoman Hingga Habis Rp 250 Juta

Proses tracing akan menyertakan jajaran TNI, Polri dan masyarakat.

Untuk Treatment, Kemenkes menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat maupun isolasi mandiri untuk kasus dengan gejala ringan dan tanpa gejala.

Sedangkan untuk yang mengalami gejala sedang dan juga berat, Kemenkes telah menyiapkan RS dengan kapasitas tempat tidur yang mencukupi.

Dengan demikian, pasien yang terkonfirmasi terkena Covid-19 bisa menjalani isolasi dengan baik guna memutus mata rantai penularan di Indonesia.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah