Heboh Haikal Hassan Diusir di Malang, Refly Harun: Sukses Besar Ya, Proyek Pembelahan di Masyarakat

- 24 Januari 2022, 22:13 WIB
Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun.
Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun. ///Tangkapan layar YouTube./


GALAMEDIA - Akhir-akhir ini beredar video penolakan dan pengusiran Ustadz Haikal Hassan di Malang, Jawa Timur. Video tersebut sempat viral di media sosial.

Dalam tiga video yang viral, tampak massa menolak kehadiran pria yag akrab disapa Babe Haikal tersebut untuk mengisi ceramah.

Peristiwa itu pun menjadi sorotan ahli hukum tata negara Refly Harun melalui tayangan video YouTube miliknya berjudul "BABE HAIK4L DIUS1R DI MALANG!", Senin, 24 Januari 2022.

"Kok Bisa begitu. Ada orang ditolak karena berbeda orientasi politik. Padahal agamanya sama. Haduh, Allahu Akbar," ucapnya.

"Sukses ya pembelahan di masyarakat ini ya. Sukses besar ya. Proyek pembelahan di masyarakat," lanjut dia lagi.

Disebutkan, dai yang dibilang provokator oleh kelompok lainnya itu memiliki pendukung yang banyak.

Baca Juga: Di Hadapan Kapolri, Anak Buah Prabowo Minta Habib Bahar dan Ferdinand Hutahaean Tak Dipenjara

"Jadi kita kenapa tidak bisa sesama warga negera itu hidup rukun dan damai. berbeda haluan politik, berbeda pendapat ya ga masalah," ujarnya.

"Kalau misalnya mereka melanggar hukum, maka tangan negara yang akan menghukum mereka. Bukan tangan sesama kelompok masyarakat," katanya.

"Nah ini prinsip bernegara," kata Refly.

Demikian juga sebalikya, lanjut dia, kelompok ini tak boleh dikriminalkan oleh kelonpok sebelahnya.

Ia mengatakan, karena mereka sesama warga negara yang tidak memiliki legitimasi melakukan penilaian sesuatu melanggar hukum atau tidak melanggar hukum.

"Kalau ada indikasi, laporkan. Kalau tak ada, jangan dibuat-buat. Jangan main hakim sendiri. Seperti penolakan itu," ujarnya.

Sehubunga hal itu, ia meminta agar pemerintah turun tangan dalam mengatasi permasalahan bangsa ini.

"Seharusnya pemegang kekuasaan paham. Jangan membiarkan pembelahan dalam masyarakat bertengkar secara horisontal," kata dia.

Baca Juga: Tampol Arteria Dahlan, Ketua Komisi III Bicara Bahasa Jawa, Benny K. Harman: Arteria Maskernya Tebal Sekali

Refly mengatakan, meski begitu Babe Haikal sendiri menganggap masalah ini terlalu dibesar-besarkan.

Disebutkan, Babe Haikal memperlihatkan bukti foto pertemuan sudah dilakukan, dan tak ada masalah.

Dalam kesempatan itu, Refly pun menyampaikan klarifikasi dari Babe Haikal.

Aman,
Sejuk,
Tentram,
Ramai.
Semua titik meriah, semua sesuai rencana.

Berlangsung di 6 titik ceramah sejak 21 sampai dengan 23 di Malang dan Batu.

Penolakan tidak ada. Hanya fitnah sosmed paling2 ada tiga/empat orang saja di waktu kajian ibu-ibu saja.

Materi kajian sama: Soal Pancasila harus dijaga selamanya. Kembali ke UUD45 yang murni dan konsekuen serta NKRI harga mati, pentingnya menjaga persatuan sesama semua anak bangsa, semua agama, suku, ras, kelompok...
Dengan menjaga akhlaq dan bermartabat ...

"Tak ada masalah. Bahkan saya sendiri tak setuju dengan pernyataan kembali ke UUD 1945 karena itu melahiran dua penguasa otoriter yakni Rezim Soekarno dan Soeharto," ujarnya.

Meski begitu, ia menilai, hal tersebut hanyalah sebuah pemikiran dan jikapun berbeda tidak masalah.

"Jadi jangan sampai masyarakat bertindak sebagai polisi masyarakat lainnya," kata Refly.

"Justru dulu FPI dikritik karena ini kan seperti bertindak sebagai polisi. Nah kelompok yang tidak setuju jangan juga bertindak sebagai polisi kelompok yang lainnya," ucapnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x