GALAMEDIA – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA 212), Novel Bamukmin menyoroti viralnya sosok Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak.
Novel menilai, Edy hanyalah membela masyarakat Kalimantan yang daerahnya ditetapkan sebagai ibu kota negara (IKN) baru.
“Apa yang diucapkan Edy Mulyadi adalah bentuk pembelaan terhadap rakyat Kalimantan agar jangan menjadi korban kepentingan oligarki,” ujarnya dilansir melalui berbagai sumber Rabu, 26 Januari 2022.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Jumlah Bencana di Jawa Barat Berada di Angka 1.000 Hingga 2.000 Bencana Per Tahun
Selain itu, Novel berpendapat apa yang disampaikan Edy tidak termasuk ke dalam unsur SARA, sehingga tidak bisa dipidanakan.
Edy, kata Novel, lebih berbicara soal lokasi IKN baru.
“Dari yang saya amati tak lain beliau berbicara pada konteks tempat atau lokasi hutan dengan penuh bekas pertambangan,” jelasnya.
Lebih lanjut, pentolan 212 itu menyebut kehebohan polemik Edy menjadi pengalihan isu dari pihak pemerintah terkait pemindahan IKN.
“Kepentingan oligarki sedang terganggu dan Edy Mulyadi pun telah minta maaf kepada rakyat Kalimantan,” tandasnya.