'Tampol’ Arteria Dahlan Terkait Polemik Bahasa Sunda, Rocky Gerung: Nggak Beradab!

- 27 Januari 2022, 14:53 WIB
Rocky Gerung /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun
Rocky Gerung /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun /

GALAMEDIA - Pengamat politik, Rocky Gerung memberikan kritikan pedas terkait polemik yang dihadapi anggota DPR RI Fraksi PDIP, Arteria Dahlan.

Sebagaimana diketahui, Arteria Dahlan menjadi 'musuh' masyarakat Sunda usai dirinya meminta Kajati yang menggunakan bahasa Sunda pada saat rapat dicopot.

Pernyataannya itu pun viral di media sosial dan akhirnya membuat geram dan emosi masyarakat Sunda.

Baca Juga: The Real Kaya Raya, Sang Asisten Bongkar Keinginan Raffi Ahmad dalam Waktu Dekat: Aa Tuh Pengen Beli Pesawat

Usai pernyataan tersebut viral, Arteria Dahlan bahkan dilaporkan ke pihak berwajib agar diproses secara hukum.

Tak sedikit juga yang meminta anggota DPR RI Fraksi PDIP ini untuk dipecat sebagai anggota DPR karena bersikap anti keragaman.

Walaupun Arteria Dahlan sendiri sudah meminta maaf karena tidak bermaksud menyinggung masyarakat sunda, kecaman pada dirinya tak kunjung usai.

Baca Juga: Korupsi Dana BOS Madrasah Rp 8 Miliar di Kemenag Jabar, Bakal Ada Tersangka Baru?

Menanggapi permasalahan tersebut, pengamat politik Rocky Gerung pun bahkan meniai bahwa Arteria Dahlan itu tak beradab.

Ia juga menilai bahwa politikus PDIP itu sudah gagal sebagai anggota dewan karena tindakannya tersebut.

“Saudara Arteria ini gagal sebetulnya sebagai legislator,” kata Rocky Gerung seperti dikutip Galamedia dari kanal Youtube Refly Harun, pada Kamis 27 Januari 2022.

Baca Juga: Keluarga dari Sopir Lansia yang Tewas Akibat Diteriaki Maling Angkat Bicara: Kita Minta Keadilan

Rocky Gerung menilai bahwa Arteria Dahlan gagal dalam upaya menghormati manusia menggunakan bahasa daerah mereka.

“Dia tetap menganggap bahwa bahasa konstitusi itu bahasa formil tapi didalam upaya untuk menghormati manusia ya boleh pake bahasa daerah,” terangnya.

Rocky Gerung pun mengatakan bahwa boleh saja menggunakan bahasa daerah ketika ingin mengekspresikan pikirannya melalui bahasa.

Baca Juga: Edy Mulyadi Sudah Jadi Tersangka? Polri Pastikan Kirim SPDP ke Kejagung, Besok Pemeriksaan Edy di Bareskrim

“Kalau orang nggak bisa ekspresikan pikirannya melalui bahasa Indonesia yang kadang ada simbolisasinya kurang, dia bisa pakai bahasa daerah,” imbuhnya.

Pengamat politik itu juga menjelaskan bahwa bahasa daerah merupakan salah satu indikator bangsa menjadi bangsa yang kaya dalam mengisi kekosongan istilah.

Ia juga mengatakan bahwa keahlian seseorang dalam berbahasa daerah merupakan murni sebuah keahlian yang tidak perlu dilarang.

Baca Juga: Usai Beri Mandat Yudi Baduy untuk Jalankan Roda Organisasi, Jabatan Raja Viking Tetap Milik Heru Joko

“Itu murni keahlian orang, kenapa mesti dilarang,” ujarnya.

Rocky Gerung bahkan mengatakan bahwa orang-orang yang melarang orang lain untuk menggunakan bahasa daerah adalah orang yang tidak punya adab.

“Bahasa itu adalah penanda peradaban, melarang orang memakai bahasa ibunya (bahasa daerah) itu artinya yang melarang itu nggak beradab," tegas Rocky Gerung.

"Karena dia nggak paham bahwa logic dari bahasa yang menentukan cara berpikir,” tandasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x