Ungkap Situasi Papua Saat Ini, Mahfud MD: Aman, Terkendali, dan Tak Ada yang Bermotif SARA

- 28 Januari 2022, 17:28 WIB
Menko Polhukam, Mahfud MD. Tangkap Layar Youtube /Kemenko Polhukam RI/
Menko Polhukam, Mahfud MD. Tangkap Layar Youtube /Kemenko Polhukam RI/ /

GALAMEDIA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberikan penjelasan terkait situasi di Papua saat ini.

Mahfud MD kemudian menjelaskan bahwa keadaan di Papua dan Maluku pada saat ini aman dan terkendali.

Ia pun menegaskan, dari peristiwa yang terjadi, tak ada satu pun yang bermotif SARA. Ia pun meminta agar masyarakat tidak mengembangkan permasalahan tersebut karena tidak ada motif SARA.

Hal tersebut dijelaskan Mahfud pada Jumat, 28 Januari 2022, melalui kanal Youtube Kemenko Polhukam RI.

Baca Juga: Joko Widodo Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Proyek Bersama Mantan Bupati Tulungagung

"Kesimpulannya itu alhamdulillah aman dan terkendali. Dan tidak ada satu pun bermotif SARA. Mohon jangan dikembang-kembangkan, tidak ada motif SARA," ucap Mahfud.

"Di Papua Barat, itu adalah kasus tempat hiburan lalu ada perkelahian, rumah dibakar lalu 17 orang meninggal," tambahnya.

Kemudian, Mahfud pun menyebutkan, masalah terjadi di Maluku terkait kepemilikan tanah dan akhirnya menimbulkan konflik.

"Lalu di Maluku itu konflik tanah antar penduduk desa yang merasa saling memiliki," kata Mahfud.

"Mungkin suku-nya berbeda, gitu. Itu konflik, jadi bukan SARA dalam arti SARA yang dikenal dalam politik. Itu murni konflik," lanjutnya.

Baca Juga: Nikita Mirzani Diisukan Pacaran dengan Wijin, Benarkah?

Menko Polhukam ini lalu membenarkan adanya anggota TNI yang ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

"Kemudian di Papua memang ada penembakan. Beberapa waktu terakhir ini ada anggota TNI yang meninggal, tapi itu merupakan perubahan situasi baru di dalam pendekatan baru," terangnya.

Terkait penembakan KKB di Papua yang menewaskan tiga prajurit TNI, Mahfud MD mengatakan kasus itu perubahan situasi baru. Ia menyebut TNI kini bersifat defensif bukan ofensif.

"Sekarang TNI itu bersifat defensif, tidak ofensif. Tapi suatu kemajuan yang harus kita pelihara. Tidak ada korban atau masyarakat sipil sejak ada pendekatan baru itu," katanya.

"Sasarannya memang kalau nggak ke TNI ya ke Polri," lanjutnya.

Baca Juga: Muncul di Mimpi Sang Adik, Vanessa Angel Minta Sesuatu Sama Mayang, Apakah Itu?

Menurutnya, masyarakat dan warga sipil terlebih dahulu dijaga keselamatannya.

Mahfud kemudian mengatakan, nantinya Kemenko Polhukam akan membentuk tim untuk menghadapi masalah tersebut.

"Dari kami nanti akan membentuk tim, karena masalah yang sama di berbagai tempat yaitu masalah pertanahan," kata dia.

"Di Papua juga ada masalah pertanahan, di Maluku juga," sambungnya.

Ia pun menyebutkan tim khusus bentukannya akan mengurusi perihal tanah karena terjadi di beberapa wilayah.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah