“Jadi akhirnya orang lihat algoritma nya tuh, ini mau ke mana sih arah kepemimpinan Jenderal atau KSAD (Dudung),” kata Rocky.
“Dan itu memecah sebetulnya konsentrasi bangsa ini untuk menghadapi keadaan yang bergejolak,” sambungnya.
Lebih lanjut, pendiri Setara Insitute ini menilai bahwa Andika telah bekerja secara profesional.
Baca Juga: Gempa Bayah M 5,5 Guncang Banten, Berikut Doa Bila Gempa Terjadi, Lengkap dengan Latin dan Artinya
“Jadi sekali lagi, Pak Andika itu betul-betul profesional, dia menganggap kalau ada sinyal bahwa itu, bukan sekedar mengacaukan, melemahkan kondisi Angkatan Darat, itu harus dibuka, apa sebetulnya masalahnya itu,” tuturnya.
“Kenapa Pak Dudung terlalu banyak memakai istilah-istilah yang secara insinuatif itu orang bisa tafsirkan melecehkan,” tambahnya.
Baca Juga: Eks Rekan Ronaldinho Sarankan Bintang Timnas Thailand Theerathon Bunmathan Gabung ke Persib
Menurut Rocky, penafsiran tersebut yang membuat Dudung dilaporkan oleh sejumlah pihak.
“Nah penafsiran itu yang membawa sebagian melaporkan Pak Dudung dan Jenderal Andika sebagai Panglima (TNI) tentu mesti membaca keadaan masyarakat kan,” tandasnya. ***