Antapura De Djati atau Ubudnya Garut, Destinasi Wisata Alam Baru di Kota Dodol

- 6 Februari 2022, 21:45 WIB
Wakil Bupati Garut, dr.Helmi Budiman, secara resmi membuka destinasi wisata spot selfie, Resto dan Cafe Antapura De Djati di wilayah Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Ahad 6 Februari 2022.
Wakil Bupati Garut, dr.Helmi Budiman, secara resmi membuka destinasi wisata spot selfie, Resto dan Cafe Antapura De Djati di wilayah Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Ahad 6 Februari 2022. /Agus Somantri/Galamedia/

GALAMEDIA - Kabupaten Garut selama ini dikenal dengan keindahan alamnya. Bahkan keindahan alam Garut sudah tersohor hingga mancanegara sejak zaman kolonial Belanda.

Garut yang merupakan dataran tinggi dengan panorama khas kota pegunungan, juga disebut-sebut punya keindahan alam yang sejajar dengan Swiss.

Sebagai daerah dengan alam yang indah, tentunya Garut juga memiliki banyak destinasi wisata alam yang dapat memanjakan para wisatawan, seperti TWA Gunung Papandayan, Kawah Talaga Bodas, Kawah Kamojang, Leuwi Tonjong, Leuwi Jurig, Karacak Valley, dan yang lainnya.

Dan kini, satu lagi objek wisata alam hadir di Kabupaten Garut. Destinasi wisata itu adalah Antapura De Djati yang berada di wilayah Kecamatan Cibiuk, kawasan Garut Utara.

Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, mengaku bangga dan kagum dengan kehadiran Antapura De Djati yang merupakan kebangga warga Cibiuk dan masyarakat Kabupaten Garut ini. Menurutnya, wisata alam ini mamang sangat indah sehingga disebut Swis Van Java.

Baca Juga: Dua WNA China Tewas di Pembangkit Listrik, Polisi Langsung Bergerak

"Jadi kalau ingin melihat swis cukup di Garut, salah satu keindahanya di Antapura De Djati," ujarnya saat meresmikan destinasi wisata spot selfie, Resto dan Cafe Antapura De Djati di Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Ahad 6 Februari 2022.

Menurut Helmi, dirinya sering keliling ke kecamatan dan ke pelosok-pelosok tidak ada satu pun tempat yang tidak indah di Garut, apalagi kalau dikelola dengan serius dan di promosikan dengan cara yang lebih baik.

"Bangganya konsep destinasi wisata Antapura De Djati ini menjadi yang pertama di Garut. Lokasi wisata sangat bagus dengan suasana dan pemandangannya, tempatnya juga dilengkapi dengan coffee shop dan restoran berkelas bernuansa Ubud Bali," ucapnya.

Helmi juga memberikan apresiasi kepada manajemen resto ini karena cara pengelolaanya yang harus ditiru, disamping tempatnya yang sangat indah dan luar biasa. Menurutnya, konsep resto ini sangat apik dan modern dengan menu makanan- makanan yang terkenal di antarnya ada sambel cibiuk dengan harga terjangkau.

Sementara itu, Komisaris Antapura De Djati, Galih Ruslan, mengatakan munculnya ide pembukaan tempat wisata ini berawal dari kepenatan orang-orang di tengah kekangan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Terkejut Pejabat Kemendagri Korupsi Dana PEN, Emil Salim Ungkap Hal yang Mengherankan

Galih menilai, saat ini orang-orang selama bertahun tahun berada di kondisi kurang stabil, dan otomatis butuh refreshing. Apalagi pasca covid-19 ini kegiatan dibatasi, dan tempat yang lebih mungkin dikunjungi yakni wisata dengan konsep outdoor seperti ini.

Galih menuturkan, luasan lahan yang bisa dinikmati pengunjung di lokasi wisata Antapura De Djati ini sekitar lebih dari 2 hektare dengan tambahan pemandangan sampai 6 hektare berupa hamparan sawah, kebun dan alam yang hijau.

"Sebagian tanah keluarga kita manfaatkan, sebagai orang Cibiuk juga anak petani melihat peluang konsep wisata outdoor ini cukup menjanjikan, apalagi setelah covid perilaku orang berubah, dimana wisata outdoor lebih diminati," katanya.

Galih menyebutkan, kelebihan lokasi wisata Antapura De Djati ini memiliki kontur tanah yang berlevel, dan secara sekilas mirip nuansa tempat wisatanya Ubud di Bali.

Menurut Galih, untuk pengembangan wisata ini pihaknya juga kerjasama dengan petani lokal, dimana ia menyewa lahan untuk dilihat pemandangannya, tidak merusak dan juga tidak membuat bangunan di area sawah.

"Justru kita sewa ambil viewnya, sementara untuk hasil padi di lahan yang kita sewa dikembalikan ke petani semuanya, mau dijual atau dimanfaatkan diserahkan ke petani," ucapnya.

Galih menuturkan, wisata spot selfie ini juga dilengkapi area taman, wahana outdoor seperti sepeda gantung, big swing, spot foto balon udara yang dilengkapi dengan resto dan coffee shop, sehingga pengunjung yang datang tidak hanya menikmati pemandangan, tapi juga bisa sambil makan dan ngopi.

Galih menambahkan, Antapura De Djati juga melakukan kolaborasi dengan pihak sekolah, dimana lokasi wisata tersebut juga sekaligus menjadi lab untuk belajar jurusan marketing, tata boga, hingga komputer.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah