Lebih jauh diungkapkannya, selain memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas tapi juga menyebabkan terjadinya banjir.
Baca Juga: Attack on Titan: Pelajaran Hidup dari Seorang Ackerman
"Belum beresnya jalan, secara otomatis drainasenya pun belum terbangun. Akibatnya ketika hujan deras turun, air masuk ke toko dan rumah yang berada di pinggir jalan. Ironis memang, setiap turun hujan seperti sekarang selalu kebanjiran," ungkapnya.
Kabid Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) KBB, Aan Sopian membenarkan untuk sementara proyek jalan di wilayah selatan dihentikan.
"Yang dihentikan itu paket 1 yang meliputi Selacau-Cililin. Cililin-Sindangkerta, Sindangkerta -Celak, Celak-Gununghalu, Bunijaya-Cilangari, Cilangari-Cisokan," kata Aan.
Sementara untuk paket 2, dari Rancapanggung (Cililin) sampai Cijenuk (Cipongkor) dengan panjang 15 kilometer sudah selesai tahun 2021.
"Mestinya paket 1 juga beres Desember 2021, tapi tidak selesai tepat waktu. Progresnya di bawah 50 persen," ungkapnya.
Paket 1 dikerjakan oleh PT Brantas. Perusahaan plat merah tersebut minta perpanjangan kontrak atau adendum.
Baca Juga: Photoshoot, Pesona Wulan Guritno Buat Warganet Meleleh: Geulis Pisan..