Sebagai pesantren Salafiyah, Al-Inayah mengajarkan keilmuan berdasarkan Kitab Kuning sebagai literatur keislaman. Yaitu; Ilmu Bahasa; Nahwu dan Sharaf, Mantiq, Fiqih, Usul Fiqh, Hadits, Tafsir, Tauhid, Tasawuf, Akhlak, dan lain-lain.
Sebagai lembaga pendidikan berbasis pengetahuan modern, Pondok Pesantren Al-Inayah, juga mengajarkan ilmu pengetahuan yang mengarah pada kerja dan aplikasi nyata.
"Islam diwahyukan sebagai ‘agama kerja’ (dinul ’amal). Hanya dengan cara (amal nyata) itulah Islam menjadi solusi bagi berbagai permasalahan manusia," ujar Anggota DPRD Kabupaten Tebo dari Fraksi Partai Demokrat ini.
Umi Al-Inayah, juga mengajak masyarakat bagaimana meneladani Muhammad Rasulullah SAW sebagai seorang pedagang. "Nabi berhasil menjadi pengusaha dan membangun imperium bisnisnya dengan cara yang amanah dan jujur," ujarnya.
Spirit dagangnya Rasulullah tersebut, kata Umi Al-Inayah, sebagian telah diaplikasikan di pondok pesantren yang diasuhnya, dengan membentuk berbagai lembaga bisnis.
Baca Juga: Venna Melinda dan Ferry Irawan Resmi Bertunangan, Verrell Bramasta: Selamat Ya Mama
Umi Al-Inayah, antara lain mendirikan Taman Rimbo Wisata (TRW), Perusahaan Biro Haji & Umroh, Pengembangan Bisnis Media & Studio TV Komunitas, mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK), dan lembaga usaha lain berbasis ekonomi syariah.
"Ke depan kami berharap terjadi simbosis mutualisme, antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan lembaga keuangan dan bisnis yang mampu menjadikan pesantren sebagai pelaku ekonomi penting di Jambi khususnya ekonomi syariah," harapnya.
Umi Al-Inayah berharap, pesantren tidak hanya dapat mandiri secara ekonomi, tetapi juga menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar pesantren. Apalagi, pesantren meyimpan potensi besar sebagai penggerak ekonomi masyarakat.