GALAMEDIA – Bila Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dilakukan hari ini, mayoritas publik memilih Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai presiden.
Hal tersebut berdasarkan hasil survei dari lembaga penelitian kebijakan dan opini publik, Populi Center yang melakukan survei soal dinamika politik di DKI Jakarta.
Dalam survei tersebut, Anies berhasil meraih 29 persen suara dari responden, mengalahkan sejumlah tokoh lainnya.
Posisi Anies disusul oleh Joko Widodo (Jokowi) dengan perolehan 20,3 persen dan Prabowo Subianto 11,7 persen.
Selanjutnya ada nama Ganjar Pranowo yang mendapatkan suara sebesar 5,8 persen. Sementara tokoh lainnya mendapatkan suara di bawah 3 persen.
Selain itu, dalam pertanyaan tertutup terkait elektabilitas, mayoritas publik DKI Jakarta ingin Anies menjadi calon presiden (Capres) di 2024 mendatang.
Dalam simulasi 10 tokoh Capres, Anies berhasil mendapatkan elektabilitas 34,8 persen dan berada di posisi paling atas.
Posisi Anies diikuti oleh Ganjar Pranowo dengan elektabilitas sebesar 18,2 persen, cukup jauh dengan Anies (berbeda 16,6 persen).
Selanjutnya ada Prabowo Subianto dengan elektabilitas 14 persen, cukup dekat dengan Ganjar.
Posisi keempat diduduki oleh Sandiaga Salahudin Uno dengan elektabilitas 6,7 persen, diikuti Ridwan Kamil 6,2 persen.
Baca Juga: Dorce Gamalama Disebut Mau Minta Uang ke Anies Baswedan Sampai Buat Lagu Soal Presiden
Lalu, muncul nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di posisi keenam dengan elektabilitas 4,3 persen dan posisi ketujuh ada Andika Perkasa 4,2 persen.
Berikutnya, ada nama Erick Thohir dengan elektabilitas 3,7 persen, Airlangga Hartanto 1,5 persen, dan posisi terakhir Puan Maharani 0,5 persen.
Sebanyak 5 persen responden belum menjawab dan 1 persen menolak atau tidak menjawab.
Baca Juga: Diam-diam Anies Masih Gunakan Pergub Bikinan Ahok untuk Penggusuran, Warga Protes di Balai Kota
Sementara itu, dalam simulasi capres tiga nama, Anies kembali unggul. Anies mendapatkan elektabilitas mencapai 45,5 persen, diikuti Ganjar 27,5 persen, dan Prabowo 20,8 persen.
Survei digelar pada 26 Januari hingga 1 Februari 2022 dengan melibatkan total 600 responden publik DKI Jakarta yang dipilih secara acak bertingkat. Survei Populi Center ini memiliki margin of error sebesar 4 persen.
Survei digelar pada 26 Januari hingga 1 Februari 2022 dengan melibatkan total 600 responden publik DKI Jakarta yang dipilih secara acak bertingkat. Survei Populi Center ini memiliki margin of error sebesar 4 persen. ***