Network
GALAMEDIA - Politisi Arief Poyuono menyinggung soal karma bagi seorang presiden di Indonesia.
Arief Poyuono menyebut jika semua presiden di Indonesia itu memiliki karma yang sama ketika kekuasaannya berakhir.
Ia mengatakan bahwa para presiden Indonesia itu terbiasa mendapat sanjungan dari para politisi yang berada di lingkup istana.
Bahkan ketika presiden ada salah pun, para politisi di Istana itu langsung tampil terdepan untuk membela orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Baca Juga: Sakit Kepala Jadi Salah Satu Gejala Omicron, Atasi dengan Minum Air Ini Kata dr. Zaidul Akbar
Akan tetapi, menurut Arief Poyuono sanjungan itu selalu berbalik menjadi cemoohan ketika sang presiden tak lagi menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Terlebih ketika masa jabatannya berakhir, para presiden ini justru kerap dibongkar kekurangannya oleh para politisi Istana.
Tak hanya itu, Arief Poyuono juga menyatakan bahwa setelah lengser, keluarga presiden selalu menjadi bahan caci maki dan olok-olok banyak pihak.
"Di Indonesia itu terbiasa kalo seorang presiden masih berkuasa disanjung, dibela, tapi kalo udah engga berkuasa dicaci maki, dibongkar semua kekurangannya, keluarga diolok olok," kata Arief Poyuono, dikutip Galamedia dari akun Twitter @bumnbersatu, Sabtu 12 Februari 2022.
Baca Juga: Warga Geruduk Bos Warteg yang Tega Perkosa Karyawanya, Berikut Pengakuan Pelaku Sebelum Diamankan
Arief Poyuono kemudian menyampaikan jika pernyataannya tersebut bukan semata-mata mengada-ngada, sebab menurutnya apa yang disampaikan itu benar adanya.
Seakan menegaskan pernyataannya itu benar, ia pun sampai meminta semua pihak mengkonfirmasi langsung terhadap anak-anak mantan presiden Indonesia.
"Nggak percaya tanya coba sama mantan anak2 presiden RI...ini Karma seorang presiden RI," terangnya.
Di sisi lain, hal masalah serupa juga sempat diungkap oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Berbeda dengan Arief Poyuono yang tak menyebut nama, Faisal Basri justru mengarahkan pernyataannya untuk Presiden Jokowi.
Dalam cuitannya, Faisal Basri menilai bahwa kelak ketika Presiden Jokowi lengser, ia akan ditinggalkan oleh kawan-kawan politik yang ada di istana.
"Pak Jokowi, kawan-kawan politik Bapak mengamini Bapak karena kepentingan sesaat. Mereka akan meninggalkan Bapak kala kekuasaan Bapak berakhir atau redup," tegas Faisal Basri.***
