Angkat Tagar #DiHantuiTAi, UNICEF: Limbah Tinja Hantui Air Minum di Indonesia!

- 15 Februari 2022, 11:47 WIB
 water//pixabay.com/3345408
water//pixabay.com/3345408 /

Selain itu, tentunya lingkungan tempat tinggal lebih nyaman dan terhindar dari bau tak sedap, serta mengurangi jumlah orang sakit akibat sanitasi buruk.

Mungkin terdengar seperti bercanda, kampanye ini punya misi mulia, yakni mengajak keluarga Indonesia lebih memperhatikan sanitasi di rumah masing-masing.

Baca Juga: Gaya Prilly Latuconsina Ketemu Reza Rahadian, Pakai Mini Bag Seharga Rp 34,3 Jutaan

“Anak-anak Indonesia #DihantuiTai, panggil pemburu tai,” bunyi poster resmi UNICEF tersebut. Di situsnya, UNICEF membagi pengetahuan tentang septic tank serta kiat menjaganya agar tak mencemari lingkungan.

Perwakilan Sementara UNICEF, Robert Gass mengatakan sanitasi yang aman bisa mengubah kehidupan anak-anak dan membuka kesempatan untuk mereka mewujudkan potensi dirinya. Sayangnya, ada begitu banyak anak yang tinggal di daerah-daerah terdampak sanitasi tidak aman.

“Dan hal ini mengancam setiap aspek pertumbuhan mereka,” ujar Robert Gass yang dikutip dari situs Unicef.org, Sabtu, 12 Februari 2022.

Baca Juga: Momen Kebersamaan Rayn Wijaya dan Ranty Maria di Hari Kasih Sayang Buat Warganet Auto Baper

Ada beberapa cara yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari guna mewujudkan sanitasi yang baik dan menjaga kualitas air di rumah. Pertama-tama dengan mengenali sumber air di rumah.

Jika kebutuhan air dipenuhi dari air tanah, kualitasnya akan tergantung pada bagaimana Anda mengelola dan merawat sumber air, yaitu sumur.

Pembuatan sumur membutuhkan perencanaan yang cermat, yaitu harus dibangun di daerah bebas banjir, lokasinya jauh dari jamban dan lubang galian limbah, kandang ternak, dan tempat pembuangan sampah.

Baca Juga: Tajir Melintir! Ini 5 Menteri Paling Kaya di Kabinet Jokowi, Nomor 2 Pernah Jadi 'Lawan' RI-1, Siapa Ya?

Bagi yang mendapatkan air dari pipa PDAM, juga perlu untuk memperhatikan kualitas air yang diterima.

Kemudian, memastikan apakah air minum aman dikonsumsi dan jangan sembarangan minum air keran meski tampak jernih.

Lewat kampanye #DihantuiTai, UNICEF juga mengajak masyarakat untuk memasang, memeriksa, atau mengganti tangki septiknya serta rutin menguras tangki minimal satu kali setiap tiga hingga lima tahun.

UNICEF juga telah meluncurkan situs www.cekidot.org sebagai pusat informasi yang dapat diakses masyarakat untuk menjaga kebersihan air dan lingkungan.

Baca Juga: Simak Klarifikasi dan Permohonan Maaf Ustadz Khalid Basalamah Usai Dituding Mengharamkan Wayang

Perihal masalah sanitasi buruk ini masih terus hadir dari tahun ke tahun. Kira-kira dua tahun yang lalu, merujuk data 2017, sebanyak 9 persen masyarakat Indonesia masih buang air besar sembarangan.

Direktur Kesehatan Lingkungan Kemenkes Imran Agus Nurali saat itu bahkan menyebut Indonesia menempati urutan kedua dunia penyumbang kotoran yang dibuang sembarangan. Sepertinya memang benar apa kata UNICEF, bahwa tai menghantui kita.***

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah