Network
GALAMEDIA - Rumah sakit umum daerah (RSUD) Subang di Jalan Brigjen Katamso dengan penuh keterpaksaan menaikkan tarif pendaftaran untuk berobat jalan dari Rp15.000 menjadi Rp90.000 atau naik 600 persen.
Terkecuali untuk pemegang kartu BPJS tetap berjalan normal.
Direktur Utama RSUD Subang, dr.H. Achmad Nasuhi didampinngi Wakil Direktur Pelayanan, dr. H. Syamsu Riza kepada awak media, Rabu, 2 Maret 2022, mengungkapkan, alasan kenaikan tarif pelayanan dikarenakan sejak 2008 belum pernah ada perubahan.
Ditambah harga obat-obatan, barang habis pakai mengalami kenaikan dan kondisi bangunan yang memerlukan perawatan.
“Sebagai badan layanan umum tentu saja kita berhati-hati dalam mengambil kebijakan ini. Apalagi di kondisi serba sulit di masa pandemic Covid-19. Langkahnya cukup panjang sehingga keluar regulasinya berupa peraturan bupati untuk semua tarif pelayanan dan tindakan medis,“ kata dr. Achmad dan bagi yang tidak mampu tetapi belum tercover BPJS tentu ada aturan tersendiri.
Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Soal Ukraina: Dia Sedang Jadi 'Mr. Bean-nya' Geopolitik
Kenaikan tarif pelayanan kali ini pun akan diberlakukan secara bertahap per tanggal 1-30 Maret 2022 atau merupakan bulan untuk sosialisasi.
"Jadi kita sosialisasikan dulu kepada masyarakat, nanti kenaikannya kita atur secara bertahap dan masyarakat bisa beradaptasi," katanya.
Baca Juga: Soal Perkembangan Kasus Penganiayaan Ketua KNPI, Begini Penjelaasan Polda Metro Jaya
RSUD Subang sendiri mengklaim kalau kenaikan dasar tarif tersebut sebagai bentuk penyesuaian dan termurah di banding rumah sakit lain di Jawa Barat.
Malahan RSUD Subang sudah sangat ketinggalan serta tidak akan kuatir akhirnya warga tidak mau berobat karena adanya kenaikan tarif.
