GAME IS OVER! Surya Paloh Bicara Penundaan Pemilu 2024 yang Dinilai Berbahaya

- 3 Maret 2022, 17:55 WIB
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. /Instagram/@official_nasdem

GALAMEDIA - Penundaan Pemilu 2024 masih menjadi perbincangan hangat publik, termasuk petinggi partai politik.

Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh pun angkat bicara mengenai wacana penundaan Pemilu 2022.

Surya Paloh memprediksi tidak lama lagi usulan atau wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi akan segera berakhir.

Ia menyatakan, penundaan Pemilu bisa dilakukan ketika undang-undang diamandemen. Tidak bisa hanya dengan sebuah Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang.

Baca Juga: Sering ‘Berduet’ di Lapangan, PA 212 Siap Silaturahmi dengan TNI Angkatan Darat Dudung

"Kita anggap saja itu (penundaan), yang melemparkan isu, dan berwacana menawarkan konsep dan gagasan yang syukur-syukur diterima oleh masyarakat," ujarnya.

"Tapi prediksi Nasdem, itu tidak berakhir pada tingkat sampai pada keberanian dan kesepakatan untuk mengamendemen undang-undang," tambah Paloh usai pembukaan rapat koordinasi wilayah Partai Nasdem Sumatera Utara di Jalan Prof HM Yamin, Medan.

Ketika penundaan Pemilu diputuskan melalui perppu, dia menilai hal itu sangat berbahaya dan bisa menjerumuskan pemerintah saat ini.

Baca Juga: Harga BBM Naik Lagi! Simak Harga Terbaru Pertamax, Pertamina Dex, Pertalite dan Dexlite

"Satu-satunya adalah membawa ini ke sidang MPR dan amandemen. Nasdem mampu memprediksikannya, sebelum sampai situ, game is over (berakhir). Untuk apa kita buang energi kepada hal hal itu, banyak hal lain yang harus jadi konsern kita bersama," tegasnya.

Ia mengatakan banyak hal yang bisa dilakukan ketimbang memikirkan isu penundaan Pemilu 2024. Salah satunya perihal penanganan pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan juga mengenai pemindahan ibu kota.

"Ini hal-hal yang lebih besar dari pada hal itu. Ibarat air, ketika dia di gelas itu diisi air melampaui gelasnya, dia akan tumpah, itu tidak baik. Kita punya kapasitas yang maksimum dan jangan melampaui hal ini," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah