Soal Soeharto Dihapus dari Serangan Umum 1 Maret, Mahfud MD: Keppres Bukan Buku Sejarah

- 3 Maret 2022, 20:23 WIB
Presiden Kedua RI Soeharto/Syaiful Amri/Twitter/@mazzini_gsp
Presiden Kedua RI Soeharto/Syaiful Amri/Twitter/@mazzini_gsp /

Ia mengatakan, hal ini serupa dengan teks Prokolamasi Kemerdekaan yang ditandatangani Soekarno-Hatta.

"Sama dengan teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, itu yang mendirikan negara banyak. Kalau bicara BPUPKI itu jumlahnya 64 orang, 60 anggota, ada ketua, wakil ketua, dan sebagainya, tapi hanya disebut dua orang proklamasi, yaitu Soekarno dan Hatta.

Baca Juga: Asah Kreativitas Guru dan Tenaga Pengajar, Susu Steril Tujuh Kurma Gelar Lomba Kreasi Media

"Kalau disebut semua namanya sejarah. Kalau misalnya dalam Serangan Umum 1 Maret disebut semua tanggal sekian, persiapan dari sini lalu ada pesawat lewat, belok kiri, kanan, itu sejarah," lanjutnya.

Ia kembali menegaskan, jejak sejarah keterlibatan Soeharto dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 tidak hilang meski tak dicantumkan dalam Keppres.

"Jejak sejarah tidak hilang dan ditulis dalam buku ini. Bahkan pernah dalam satu halaman itu nama Pak Harto ditulis dua kali, jadi tidak hilang jejak sejarahnya," jelasnya.***

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x