Network
GALAMEDIA - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno memberikan penjelasan terkait gempa M 5.6 yang mengguncang Aceh Jaya malam ini.
Gempa tektonik dengan parameter pembaruan magnitudo atau M 5.6 di wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Aceh Jaya, Aceh pada Sabtu pukul 19.02 WIB diakibatkan adanya aktivitas subduksi lempeng.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, episenter gempa terletak pada koordinat 4,56° LU ; 94,84° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 110 Km arah Barat Kota Calang, Aceh pada kedalaman 54 km.
Baca Juga: I Made Wirawan Kebobolan! Persib vs Persiraja Sementara 1-1 hingga Pertengahan Babak Pertama
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng," ujar Bambang.
Bambang menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Aceh Jaya, Meulaboh, Banda Aceh, dan Aceh Besar dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), dan daerah Pidie dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Baca Juga: GOL!! Baru 4 Menit Main Persib Sudah Ungguli Persiraja Lewat Frets Butuan
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
