Hal tersebut disampaikan Ali Syarief melalui akun Twitter pribadinya @alisyarief pada Minggu, 6 Maret 2022.
“Konsekuensi yg logis; ukuran atas ketahanan Rupiah/ekonomi kita yg rentan. Penyebab tahu? Hasil dari Kebijkan yg lemah juga!!! Perang di Ukraina, Rupiah yang Menderita,” tuturnya.
Baca Juga: Denda Rp 2,2 Juta Menanti Bagi Penyebar Foto dan Video Jenazah Tangmo Nida
Seperti diketahui, hingga saat ini perang antara Rusia vs Ukraina belum juga usai.
Rusia memulai operasi militer di Ukraina pada tanggal 24 Februari yang bertujuan untuk demiliterisasi negara itu setelah berminggu-minggu meningkatkan serangan artileri, penembak jitu dan sabotase terhadap Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk oleh pasukan Kiev.
Moskow mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka pada 21 Februari setelah gagalnya proses perdamaian Minsk.
Baca Juga: Rincian Harga Emas di Pegadaian 7 Maret 2022: Antam dan UBS Stabil Mahal Dampak Perang Rusia
Operasi militer Rusia di Ukraina untuk mempertahankan Donbass akan dihentikan hanya jika pasukan Ukraina menghentikan permusuhan dan setuju untuk melaksanakan tuntutan Moskow tentang demiliterisasi.
Hal itu diungkapkan Presiden Vladimir Putin kepada mitranya dari Turki Recep Tayyip Erdogan. ***