GALAMEDIA - Seorang negosiator perdamaian Ukraina ditembak mati menjelang putaran terakhir pembicaraan untuk mengakhiri perang di tengah klaim bahwa dirinya merupakan mata-mata Rusia.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan Denis Kireev (45) adalah seorang mata-mata dan mantan bankir yang tewas dalam operasi untuk 'membela negara'.
Setelah kematiannya, pemerintah memuji Kireev sebagai pahlawan.
Tetapi anggota parlemen mengklaim dia ditembak dan dibunuh oleh dinas keamanan Ukraina setelah menolak penangkapan karena dicurigai melakukan pengkhianatan.
Kireev terekam kamera duduk di meja perundingan delegasi Ukraina selama pembicaraan damai pekan lalu dengan Rusia pada 28 Februari, meskipun tidak ada dalam daftar delegasi resmi dan perannya di KTT pun tidak diungkap.
Baik Rusia maupun Ukraina sama-sama membuat klaim tentang dugaan aksi mata-mata dan masing-masing menuding Kireev bekerja untuk pihak lain.
Baca Juga: Jokowi Melunak Soal Presiden 3 Periode, Ernest Prakasa: Anak dan Mantu Aja Jadi Kepala Daerah, Ga Kaget Lah
Surat kabar Rusia Pravda melaporkan dinas keamanan Ukraina memiliki 'bukti jelas' atas dugaan pengkhianatan Kireev, termasuk percakapan telepon.
Sebuah pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, selama pelaksanaan tugas khusus, tiga mata-mata Direktorat Intelijen Utama Kementerian Dalam Negeri tewas.
“Alexei Ivanovich, Chibineev Valery Viktorovich, dan Denis Borisovich Kireev. Mereka tewas membela Ukraina dan membawa kita lebih dekat pada kemenangan!”
Baca Juga: Sudah Dirilis! Lirik Lagu Beserta Terjemahan OST Good Person 2022 - Haechan NCT
“Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban. Pahlawan tidak mati! Mereka hidup selama kita mengingatnya! Glory to Ukraina! Glory to heroes!”
Foto-foto yang diposting online kemarin diduga menunjukkan Kireev tewas sebelum rumor bahwa dia menjadi mata-mata untuk Rusia mulai beredar.
Rusia mengklaim dia dibunuh Dinas Keamanan Ukraina (SBU), sementara politisi senior Ukraina mengklaim Kireev meninggal saat dalam penahanan SBU.
Baca Juga: Video Joe Biden Bicara Salah Soal Vladimir Putin Viral
Dikutip dari DailyMail, Minggu 6 Maret 2022 hingga kini kedua pihak meyakini versi masing-masing.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah menyusun rencana yang terdiri dari enam strategi untuk mengalahkan Vladimir Putin sekaligus mengakhiri kengerian di Ukraina.
Vladimir Putin menghadapi gelombang kemarahan internasional usai membombardir warga Ukraina dengan artileri saat mereka tengah menyelamatkan diri dari perang.
Baca Juga: Eks Dirjen ISESCO Bongkar Pilot Rusia Pengebom Ukraina Terlibat di Suriah, Pengamat: Apa Baik Putin ke Islam?
Sekitar 200.000 warga sipil meninggalkan kota pelabuhan Mariupol dan 15.000 dari Volnovakha di Ukraina timur pada pukul 7 pagi kemarin sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata sementara yang diawasi Palang Merah.
Namun, hanya 400 pengungsi yang berhasil keluar dari Volnovakha sebelum gencatan senjata dilanggar.***