Pembangkit Nuklir Ukraina Jatuh ke Tangan Rusia, Putin Ancam Sapu Eropa dengan Chernobyl 0.2

- 4 Maret 2022, 23:55 WIB
Presiden Rusia,, Vladimir Putin.
Presiden Rusia,, Vladimir Putin. /PIXABAY/DimitroSevastopol/

GALAMEDIA - Pasukan Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar Eropa di Ukraina setelah baku tembak membakar sebagian dari kompleks reaktor, Jumat 4 Maret 2022.

Presiden Volodymyr Zelensky menuding Putin menggunakan taktik teror nuklir dengan  mempertaruhkan bencana yang enam kali lebih mengerikan daripada Chernobyl dan dipastikan akan menyapu Benua Biru.

Dikutip dari DailyMail hari ini, pasukan Rusia menyerang pembangkt nuklir Zaporizhzhia dini hari. 

Baca Juga: Agen Rahasia Rusia Membelot, Zelensky Lolos dari TIGA Upaya Pembunuhan Tim Assassin Putin dalam Seminggu

CCTV menangkap baku tembak sengit pasukan Putin dan pejuang Ukraina hingga  memicu kebakaran di gedung pelatihan enam lantai di luar kompleks utama.

Pasukan Rusia Moskow sempat menghadang  armada pemadam kebakaran selama beberapa jam selama pertempuran berkecamuk.

Namun kru darurat akhirnya  diizinkan masuk dan memadamkan api sebelum pasukan Rusia bergerak di lokasi yang memasok seperlima dari listrik Ukraina.

Baca Juga: Harga Telur dan Daging Ayam Terus Meroket! Ternyata Ini Penyebabnya

Badan pemantau nuklir PBB mengatakan, Eropa beruntung karena tidak satu pun dari enam reaktor situs tersebut yang rusak secara langsung dan tingkat radiasi dinyatakan normal.

Menyusul gempuran atas Ukraina yang tak juga berakhir, Amerika Serikat dan sekutu telah memberlakukan sanksi keras.

Sementara itu para menteri luar negeri NATO bertemu hari ini untuk membahas langkah selanjutnya atas invasi Rusia.

Diplomat top Kanada Melanie Joly mengatakan semua opsi termasuk zona larangan terbang di atas Ukraina  harus segera didiskusikan.

Baca Juga: Nyatakan Tak Akan Berhenti Serang Ukraina, Vladimir Putin: Rusia Sedang Membasmi Neo-Nazi!

Presiden Zelensky sendiri  menyerukan perberlakuan zona khusus larangan terbang di Ukraina guna menghentikan pemboman kota-kota oleh pesawat pembom Rusia.

Namun zona dimaksud  akan mengharuskan pesawat NATO campur tangan langsung dalam pertempuran di Moskow dan langkah ini sangat mungkin bakal diartikan Kremin sebagai pernyataan perang.

Joly menekankan bahwa dirinya tidak mendukung zona larangan terbang tetapi menegaskan prioritas utama NATO adalah  menghentikan perang Ukraina dan mencegahnya memicu  perang dunia.

Baca Juga: Nyatakan Tak Akan Berhenti Serang Ukraina, Vladimir Putin: Rusia Sedang Membasmi Neo-Nazi!

Perdana Menteri Lithuania, yang negaranya akan berada di garis depan jika pertempuran pecah antara Rusia dan NATO, menilai tuntutan zona larangan terbang adalah hal yang 'tidak bertanggung jawab.'

Sementara itu, otoritas nuklir terkemuka khawatir tetapi tidak panik terkait kerusakan pembangkit listrik nuklir di Ukraina.

Meski begitu serangan atas titik nuklir membuat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghubungi Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin dunia lainnya.

Departemen Energi AS pun mengaktifkan tim respons insiden nuklirnya sebagai tindakan pencegahan.

Baca Juga: Resep Soto Ayam Santan Medan Gurih dan Maknyoss

Sebelumnya, juru bicara pembangkit nuklir Andriy Tuz mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa peluru menghujani fasilitas reaktor dan membakar salah satu dari enam reaktor tengah dalam renovasi dan tidak beroperasi.

Administrasi militer regional Zaporizhzhia mengatakan pengukuran radiasi pukul 7 pagi Jumat menunjukkan tingkat radiasi tidak membahayakan kehidupan dan kesehatan penduduk.

Walikota Enerhodar, Dmytro Orlov mengumumkan melalui Telegramnya Jumat pagi bahwa api di (pembangkit nuklir) telah padam.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x