Akhirnya Buka Suara Terkait Rusia vs Ukraina! Jokowi: Akan Terjadi Krisis Pengungsi Terbesar Sepanjang Abad

- 8 Maret 2022, 18:52 WIB
 Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) /Setpres/

GALAMEDIA - Setelah sekian lama, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi akhirnya buka suara terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Melalui akun media sosial Twitter resmi @jokowi, menyayangkan kegagalan Rusia dan Ukraina mengakhiri peperangan.

Jokowi juga menyebutkan bahwa invasi yang dilakukan Rusia pada Ukraina itu akan menambah korban jiwa yang lebih banyak dan juga krisis kemanusiaan di Ukraina.

"Gagalnya kesepakatan gencatan senjata di Ukraina bukan hanya mendorong eskalasi konflik bersenjata tetapi semakin bertambahnya korban jiwa dan krisis kemanusian di Ukraina," kata Jokowi, dikutip Galamedia dari akun Twitter @jokowi pada Selasa, 8 Maret 2022.

Orang nomor satu di Indonesia itu pun menyebutkan bahwa perang adalah persoalan ego dan hanya menonjolkan kepentingan dan kekuasaan tanpa mengingat sisi kemanusiaannya.

Baca Juga: Demokrat: Jokowi Paling Bertanggung Jawab Jika Pemilu 2024 Tidak Terlaksana, Risikonya Berat

"Perang adalah persoalan ego, melupakan sisi kemanusiaan, dan hanya menonjolkan kepentingan dan kekuasaan," ungkapnya.

Kemudian, Jokowi pun menyebutkan bahwa menurut UNHCR hingga saat ini sudah 1,2 juta orang yang harus mengungsi ke negara lain akibat invasi Rusia ke Ukraina.

"Menurut UNHCR, sudah 1,2 juta orang harus mengungsi ke negara lain karena perang di Ukraina," katanya.

Jokowi pun menyebutkan bahwa jika perang tersebut berlanjut, maka akan terjadi krisis pengungsi terbesar sepanjang abad.

"Apabila krisis berlanjut niscaya akan terjadi 'krisis pengungsi terbesar sepanjang abad'. Inilah yang harus kita sama-sama cegah agar jangan sampai terjadi," tegas Jokowi.

Sementara itu, Rusia dan Ukraina masih terus bersitegang dan bahkan semakin panas.

Baca Juga: Soroti Penanganan Hukuman Disiplin di Satuan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa: Kayak Enggak Serius

Pasalnya, hingga saat ini di perbatasan Kyiv masih terus terjadi baku tembak dan tembakan misil yang menghujani wilayah perkotaan.

Kemudian, di wilayah Mariupol hampir 200 ribu orang yang berharap bisa melarikan diri karena suasana semakin parah dan mencekam akibat serangan Rusia.

Diketahui, Mariupol saat ini mengalami kekurangan air, makanan dan listrik, dan jaringan telepon seluler terputus. Toko-toko telah dijarah saat penduduk mencari barang-barang penting.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x