GALAMEDIA - Baru-baru ini temuan 30 laboratorium biologi yang ditemukan militer Rusia di Ukraina menggegerkan publik.
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Politik Victoria Nuland mengakui Ukraina menjadi lokasi "fasilitas penelitian biologis".
Hal ini lantas mendapat perhatian China. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mendesak AS untuk mengungkapkan informasi itu.
Baca Juga: Bolehkah di Bulan Syaban Bayar Utang Puasa Ramadhan? Begini Ketentuannya
Laporan media baru-baru ini mengatakan bahwa laboratorium biologi itu menyimpan sejumlah besar virus berbahaya, dan Rusia telah menemukan dalam operasi militer bahwa Amerika Serikat menggunakan fasilitas itu untuk program militer biologis.
Juru bicara Zhao Lijian mengatakan pada konferensi pers harian bahwa untuk kesehatan dan keselamatan orang-orang di Ukraina, daerah sekitarnya dan seluruh dunia, semua pihak terkait harus memastikan keamanan laboratorium tersebut.
"Secara khusus, Amerika Serikat, sebagai pihak yang paling mengetahui laboratorium, harus merilis informasi spesifik yang relevan sesegera mungkin, termasuk virus apa yang disimpan dan penelitian yang telah dilakukan," kata Zhao dilansir Xinhua.
Zhao menyebut kegiatan bio-militer AS di Ukraina hanyalah 'puncak gunung es'.