64 Juta Pelaku Berkontribusi Lebih dari 60 Persen GDP, BRI Fokus Pembiayaan UMKM

- 14 Maret 2022, 10:19 WIB
Fokus kepada pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terus konsisten dilakukan oleh BRI.
Fokus kepada pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terus konsisten dilakukan oleh BRI. /BRI/

GALAMEDIA - Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan, Yudhi Koesworodjati menyebut, Struktur dan kompisisi usaha di Indonesia secara virtual dalam piramida 4 lapis (four layers).

Lapis pertama paling bawah adalah usaha mikro paling banyak. Kemudian ke atasnya usaha kecil, usaha menengah, dan di puncak piramida adalah usaha besar, paling sedikit jumlahnya.

Yudhi yang juga pemerhati kewirausahaan mengungkapkan, terdapat lebih dari 64 juta UMKM yang berkontribusi lebih dari 60 persen GDP bangsa ini dan menyerap tenaga kerja lebih dari 97 persen saat ini.

Baca Juga: Bukan Main, Sekali Tampil Outfit Lesti Kejora Totalnya Puluhan Juta Rupiah, Begini Reaksi Publik

"Inisiatif usaha biasanya dimulai di entry-level karena dianggap mudah dimulai (start-up business) namun sulit bergerak ke atas, sulit masuk ke lapis usaha kecil, dan di antara kedua lapis ini terjadi bottlenecks, banyak yang gagal, keluar dari pasar," katanya dalam sebuah kesempatan.

Jika melihat kondisi tersebut, maka fokus Bank BRI untuk meningkatkan pembiayaan ke segmen UMKM hingga mencapai 85 persen pada 2025 sepertinya sudah tepat.

Pada situs resmi BRI disebutkan, Kredit BRI untuk segmen UMKM mencapai 83,86 persen dari total portofolio pembiayaan perseroan secara konsilidasian pada 2021.

Baca Juga: Efek Putin, Pemain Chelsea Terancam Tak Digaji

Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto menjelaskan, saat ini sebanyak 65,5% atau sekitar Rp617,8 triliun dari total portofolio penyaluran kredit BRI telah menerapkan prinsip ESG.

Prinsip ESG yaitu Environmental, Social, Governance, khususnya di segmen UMKM.

Jumlah tersebut meningkat kurang lebih 12,2% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp550,4 triliun.
“Penyaluran kredit ini tentu didominasi dari segmen micro and SME atau UMKM yang mencapai sekitar Rp547 triliun pada 2021,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun BRI, sebanyak 45 juta pelaku usaha ultra mikro tercatat masih membutuhkan pendanaan, baik pendanaan baru maupun tambahan.

Baca Juga: Munggahan Jelang Ramadhan, Menu Dimsum Bisa Jadi Pilihan, Ini Cara Buatnya

Jika dirinci, dari jumlah tersebut baru sekitar 15 juta yang tersentuh lembaga pembiayaan formal. Sementara itu, sekitar 30 juta lainnya belum tersentuh lembaga pembiayaan formal.

Dari pelaku usaha yang belum tersentuh lembaga pembiayaan formal tersebut, 7 juta di antaranya mengandalkan pinjaman kerabat, ada pula 5 juta pelaku usaha yang mengandalkan rentenir dengan bunga sekitar 100%-500% per tahun.

Maka, sebanyak 18 juta pelaku usaha yang belum tersentuh sama sekali oleh lembaga keuangan akan menjadi fokus BRI.

Analis emiten dari Ciptadana Sekuritas Asia Erni Marsella Siahaan pun mengatakan, penyaluran kredit atau pembiayaan segmen UMKM, khususnya mikro akan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan tahun ini.

Baca Juga: AS Mulai GANAS! Beri Peringatan Keras Hingga Ancam Beri Konsekuensi ke China Jika Bantu Rusia Atasi Sanksi

“Akan terus meningkat mengikuti pemulihan ekonomi. Pembiayaan di sektor ini juga diperkirakan akan tumbuh positif pada tahun ini,” ujarnya dalam hasil riset yang dipublikasikan belum lama ini.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x