Namun dinas intelijen Ukraina mengklaim bahwa permohonan ini diabaikan karena mengeluarkan pernyataan bahwa Rusia telah menembak wanita dan anak-anak yang melarikan diri untuk hidup mereka.
Dikatakan: "Rusia menembak wanita dan anak-anak ketika mencoba untuk mengungsi dari desa Peremoha di wilayah Kyiv di sepanjang koridor 'hijau' yang disepakati.
Baca Juga: Polres Ciamis akan Gelar Perkara Kasus Kecelakaan yang Libatkan Pengendara Harley Davidson
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan bahwa Presiden Putin "tidak bersedia" untuk berdamai.
Klaim itu menyusul panggilan telepon 75 menit yang sia-sia pada Sabtu, 12 Maret 2022, antara Prancis, Olaf Scholz dari Jerman dan agresor Rusia, untuk "menemukan jalan keluar dari perang".
Para pemimpin Barat minggu ini mengungkapkan kekhawatiran yang berkembang bahwa Putin akan melepaskan senjata kimia yang menghancurkan dalam upayanya untuk mendapatkan kekuasaan.***