Network
GALAMEDIA – Wanita bernama Kanti Utami (35) menjadi sorotan publik usai membuat pengakuan bahwa dia telah menggorok tiga anak kandungnya.
Dalam video yang viral di media sosial, Kanti Utami mengaku berani melakukan itu semata-mata untuk ‘menyelamatkan’ anaknya.
Menurut pengakuannya, Kanti Utama ingin anaknya meninggal agar tidak hidup susah seperti dirinya.
“Saya ingin menyelamatkan anak-anak biar nggak hidup susah, nggak dibentak-bentak,” ujarnya dilansir Galamedia Senin, 21 Maret 2022.
“Gara-gara saya, mereka hidupnya susah, bingung mau tinggal di mana,” sambungnya dengan nada bicara datar.
Kanti lalu mengaku hendak dibunuh oleh kakaknya suami dia bernama Amin.
Baca Juga: Perang Dunia III Terjadi Jika Hal Ini Tak Tercapai dengan Rusia, Presiden Ukraina Waswas!
“Saya nanti mau dibunuh sama Amin, saya nggak mau. Kakaknya suami saya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, wanita yang diketahui berprofesi sebagai MUA ini mengatakan dia ingin taubat sebelum meninggal.
“Saya cuma mau taubat sebelum saya mati, saya cuma mau menyelamatkan anak-anak biar nggak dibentak-bentak,” tuturnya.
Baca Juga: Momen Anniversary 11 Tahun Pernikahannya dengan Raul Lemos, Ini Harapan Krisdayanti
“Mendingan mati aja, nggak perlu merasakan sedih. Harus mati biar nggak sakit kaya saya. Dari kecil nggak ada yang tahu, saya memendam puluhan tahun,” imbuhnya.
Aksi sadis Kanti yang tega menganiaya bahkan menggorok tiga anak kandungnya sendiri di Brebes ini masih terus didalami oleh Satreskrim Polwes Brebes.
Berdasarkan hasil visum kepada anak yang ditemukan tewas, petugas menemukan adanya luka sayat sepanjang 12 sentimeter di lehernya.
“Dari hasil visum, AT (7) anak perempuan pelaku mengalami luka sayatan benda tajam sepanjang 12 sentimeter sedalam lima sentimeter," kata salah seorang petugas Puskesmas Tonjong dilansir Galamedia Senin, 21 Maret 2022.
Baca Juga: Lima Nutrisi Penting Bagi Pelari Saat Ramadhan, Salah Satunya Menjaga Asupan Protein
Masih dalam dugaan, Satreskrim mengatakan anak meninggal dunia sebab kehabisan darah akibat luka tersebut.
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti seperti bantal, pakaian korban, dan dua buah handphone.
Jasad korban lalu divisum oleh petugas Puskesmas Tonjong. Polisi pun melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) atas peristiwa itu. ***
