GALAMEDIA - Ukraina mengklaim komandan resimen tank Rusia bunuh diri saat mendapati kendaraan yang dimiliki unit cadangan tidak dapat digunakan.
Kementerian Pertahanan Kyiv mengatakan komandan 'resimen tank ke-13' dalam 'divisi tank ke-4 Federasi Rusia' menembak dirinya sendiri akibat situasi yang mengerikan setelah mengetahui kondisi tank cadangan unit yang dipimpinnya.
Pasukan Moskow juga dikatakan berjuang dengan kendaraan militer yang tidak terawat dengan baik dan menghadapi 'masalah ketidakmungkinan memulihkan peralatan setelah "dekonservasi" dari gudang.
Baca Juga: Ribuan Orang Berebut MoonSwatch, Jam Tangan Omega X Swatch Paling Ditunggu di Dunia
Dikatakan bahwa dalam banyak kasus, peralatan elektronik yang mengandung logam mulia telah dipereteli dari banyak kendaraan tempur Rusia yang disimpan di gudang.
Dalam laporan via saluran Telegram kementerian, Rusia dikaim tengah membangun fasilitas penyimpanan dan perbaikan di Klimove, wilayah Bryansk demi memperbaiki peralatan yang telah dinonaktifkan di medan perang.
“Saat ini, RVB musuh sedang mencoba 'mengoperasikan' sejumlah besar peralatan yang berasal dari fasilitas penyimpanan jangka panjang," klaim pembaruan laporan intel Ukraina tersebut.
Baca Juga: Arab Saudi Berdamai dengan Iran, Perang di Yaman Terhenti?
“Kondisi peralatan ini sebagian besar sangat tidak memungkinkan untuk digunakan sepenuhnya. Saat ini, rencana untuk mentransfer peralatan dari penyimpanan ke garis depan telah digagalkan.”
Kyiv mengatakan komandan Divisi Panzer ke-4 bunuh diri begitu mengetahui bahwa hanya satu dari 10 tank di gudang yang 'kurang lebih' bisa beroperasi.
Dikutip dari DailyMail, Minggu 27 Maret 2022, laporan terbaru ini belum terverivikasi.
Namun jika benar maka akan menambah rangkaian kematian perwira tinggi dan jenderal Rusia yang terbunuh di Ukraina.
Baca Juga: Begini Cara Praktis Daftar Bansos PKH, Cukup dengan KTP dan HP lho!
Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari dan bersumpah menghancurkan militer negara itu untuk menggulingkan Presiden Volodymyr Zelensky yang pro-Barat.
Tetapi sejauh ini pasukan Rusia hanya menunjukkan sedikit kemajuan dalam upaya merebut kota-kota utama dan menderita kerugian besar di tangan pasukan Ukraina yang telah bertempur dengan cerdas melawan musuh berkekuatan militer jauh lebih besar.
Menurut Oryx, blog militer yang melacak kerugian Rusia berdasarkan konfirmasi visual, pada 26 Maret Kremlin kehilangan total 1.891 unit tempur.
Baca Juga: Duka Dave Grohl, Kembali Dihantui Tragedi Kurt Cobain Usai Kematian Drumer Foo Fighters Taylor Hawkins
Dari jumlah tersebut, 939 hancur, 35 rusak, 229 ditinggalkan dan 688 diamankan pasukan Ukraina.
Mengingat angka-angka ini didasarkan pada konfirmasi visual dan rekaman pihak Ukraina, maka angka sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi.
Laporan bunuh diri komandan panzer ini itu muncul setelah pejabat Barat pada hari Jumat menyebutkan tujuh jenderal Rusia telah tewas dan seorang lainnya dipecat selama perang di Ukraina.
Jenderal Rusia yang terakhir meninggal, Letnan Jenderal Yakov Rezanstev adalah seorang komandan Angkatan Darat Gabungan ke-49 Rusia di distrik militer selatan.
Baca Juga: Akhirnya Kotak Hitam Kedua Pesawat China Eastern Airlines yang Jatuh di Guangxi, Telah Ditemukan
Rezantsev yang pada hari keempat perang mengatakan bahwa perang akan berakhir dalam hitungan jam, terbunuh setelah tentara Ukraina menghancurkan pos komando Angkatan Darat Rusia ke-49 di Ukraina selatan.
Sementara itu, Kremlin mengklaim korban tewas dari pihak Rusia mencapai 1.300 personel tetapi perkiraan Barat menyebut jumlah sesungguhnya mencapai empat atau lima kali lebih besar.***