China Catat Kasus Pertama Flu Burung H3N8 pada Manusia, Korban Balita 4 Tahun

- 28 April 2022, 15:00 WIB
China Temukan Kasus Virus Flu Burung H3N8 Pertama pada Balita, Ini Penyebabnya
China Temukan Kasus Virus Flu Burung H3N8 Pertama pada Balita, Ini Penyebabnya /Bohdanchreptak/pixabay.com/

GALAMEDIA - China mencatat kasus manusia pertama di dunia yang terinfeksi jenis flu burung H3N8.

Seorang bocah laki-laki berusia empat tahun dari Zhumadian, Provinsi Henan, dinyatakan positif mengidap virus flu burung.

Dikatakan kepala kesehatan provinsi setempat,  anak  yang mengalami demam flu burung tersebut melakukan kontak dengan ayam dan burung gagak yang dipelihara di rumahnya.

Baca Juga: Xiomi Luncurkan Televisi Pintar Redmi A58 2022 TV, Ini Spesifikasinya

Virus ini biasanya menyebar saat korban menyentuh unggas yang terinfeksi dan kotorannya atau saat menyiapkan unggas yang terinfeksi untuk dimasak.

Tak satu pun dari kontak dekat korban di Zhumadian terinfeksi oleh strain dimaksud.

Komisi Kesehatan Nasional China belum memberikan informasi terbaru tentang sang bocah.

Baca Juga: Spesifikasi Realme C35, Harga 2 Jutaan Prosesor Oke Kamera 50 MP

Flu burung diperkirakan membunuh hingga setengah dari mereka yang terinfeksi, demikian keterangan NHC seperti dikutip dari DailyMail, Kamis 28 April 2022.

Investigasi awal menunjukkan strain H3N8 tidak memiliki kemampuan untuk ditularkan dari manusia ke manusia hingga para dokter di China mengklaim risiko wabah skala besar terbilang rendah.

Baca Juga: Spesifikasi Redmi Note 10 5G, Harga Tertinggi Tetap Ramah di Kantong

Varian H3N8 flu burung umum terjadi pada kuda dan anjing dan bahkan ditemukan pada anjing laut.

Namun tidak ada kasus manusia yang dilaporkan sampai sekarang.

NHC meminta warga untuk menghindari kontak langsung dengan unggas hidup dan mencari bantuan medis jika mengalami gejala flu.

Baca Juga: Spesifikasi Infinix Note 11, Dua Jutaan di Deretan Infinix Terbaik April 2022

Flu burung dapat menyebabkan demam, nyeri otot, sakit kepala, dan batuk mirip dengan flu akibat virus tradisional.

Penderita juga dapat mengalami diare, mual, sakit perut, nyeri dada dan pendarahan dari hidung dan gusi, serta konjungtivitis.

Orang yang terinfeksi dapat dirawat di rumah atau di rumah sakit, dan diisolasi.

Antivirus sejauh ini dapat mengurangi tingkat keparahan penyakit.

Baca Juga: Spesifikasi Infinix Hot 11S NFC, Baterai Oke Harga Tak Menguras Kantong

Nicola Lewis, ahli influenza di Royal Veterinary College Inggris, mengatakan analisis genom dari kasus tersebut yang diidentifikasi hanya tiga jam perjalanan ke utara Wuhan menunjukkan kasus ini termasuk reassortant.

Artinya mengandung campuran gen dari virus yang telah terdeteksi sebelumnya pada unggas dan burung liar.

Saat ini ada banyak jenis flu burung di Cina. Populasi besar burung ternak dan liar  mendorong virus burung untuk bercampur dan bermutasi.

Baca Juga: Spesifikasi Infinix Zero X Neo dan Harga Terbaru Jelang Lebaran

Kebanyakan dari mereka tidak menginfeksi manusia. Hanya empat strain yang menimbulkan kekhawatiran dalam beberapa tahun terakhir setelah menginfeksi manusia yaitu H5N1, H7N9, H5N6 dan H5N8.

Tingkat kematian flu burung pada manusia diperkirakan mencapai 50 persen. Tapi penularan ke manusia sangat jarang.

Kurang dari 500 kematian akibat flu burung telah dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia sejak 1997.

Baca Juga: Spesifikasi Poco X3 GT, HP 5G Murah dengan SPEK Canggih

Pada akhir Maret, 863 kasus manusia H5N1 telah dikonfirmasi di 18 negara dan 455 meninggal.

Organisasi Kesehatan Dunia juga mencatat 75 kasus yang dikonfirmasi dan 32 kematian akibat H5N6.***

Editor: Mia Fahrani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x