Network
Setidaknya ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh para lulusan pendidikan tinggi dan tenaga kerja masa kini, yaitu:
(1) Perubahan cepat dari kompetensi yang dibutuhkan;
(2) Peningkatan dan perluasan melalui penggunaan otomatisasi robot;
(3) Penciptaan pekerjaan baru untuk pekerja berketerampilan tinggi di bidang perencanaan, konfigurasi, dan pemeliharaan teknologi baru;
(4) Kualifikasi formal tidak lagi digunakan sebagai persyaratan masuk untuk pekerjaan; dan
(5) Peningkatan harapan mengenai fleksibilitas individu (Basarudin, 2019).
Kompetensi yang saat ini sedang dibangun oleh pendidikan tinggi mungkin pada gilirannya tidak terlalu relevan dengan kebutuhan di masa depan, katakanlah 5 atau 10 tahun ke depan.
Di sini diperlukan adaptasi dari para generasi baru (generasi Z yang lahir tahun 1997-2012 dan generasi Alpha yang lahir tahun 2013-2025) untuk menanggapi perubahan kompetensi tersebut.
Baca Juga: Profil Rey Mbayang, Pemeran Utama Film Cinta Subuh
Generasi baru tersebut juga nantinya perlu memahami kompetensi dan keterampilan baru yang diperlukan pada abad ke-21, atau yang sering disebut dengan “21st-Century Skills”, dalam kerangka pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning).
Implementasi Education 4.0 dinilai penting karena merupakan pendekatan yang lebih praktis dalam konteks pengelolaan pendidikan dan pembelajaran. Kemajuan teknologi sudah jelas-jelas mengubah berbagai aspek pembelajaran.
Sebagai respons terhadap kebutuhan Revolusi Industri 4.0 saat ini, berbagai metode pembelajaran pada Education 4.0 berangsur-angsur mulai berubah menjadi pembelajaran berbasis teknologi.
Pendidikan Manajemen Perkantoran di era Education 4.0
Perkembangan manajemen perkantoran (office management) tidak terlepas dari perkembangan ilmu manajemen, mulai dari yang klasik, modern, dan post-modern. Manajemen perkantoran mencakup proses dan aktivitas menjalankan suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif, efisien, dan sistematis.
Berbagai pandangan dari para ahli bahwa Manajemen Perkantoran bukan hanya sebatas menangani pekerjaan teknis (clerical work) atau ketatausahaan semata.
