Guru Besar UPI Prof A. Sobandi: Education 4.0 di PT dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Manajemen Perkantoran

- 18 Mei 2022, 11:33 WIB
Prof. Dr. Drs. A. Sobandi, M.Si., M.Pd Guru Besar dalam Bidang Ilmu Administrasi Pendidikan Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) UPI.
Prof. Dr. Drs. A. Sobandi, M.Si., M.Pd Guru Besar dalam Bidang Ilmu Administrasi Pendidikan Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) UPI. /Humas UPI

Dalam proses pembelajaran di era Education 4.0, dosen perlu memiliki pengetahuan yang memadai terkait integrasi aspek technological, pedagogical, and content knowledge atau TPaCK (Mishra, & Koehler, 2006).

Kurikulum Pendidikan Manajemen Perkantoran perlu mengakomodasi penguatan keterampilan abad ke-21 atau 21st-century skills, dalam hal ini, kurikulum perlu menekankan pada digital literacy skills, yaitu information literacy, media literacy, dan technology literacy, yang disebut dengan IMT.

Penyelenggaraan Pendidikan Manajemen Perkantoran perlu dilaksanakan secara terpadu dan terintegrasi dalam suatu sistem manajemen mutu. Agar optimal, beberapa strategi dapat mengadopsi konsep Education 4.0, Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 (Society 5.0).

Penerapan konsep Education 4.0, Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 ini sejalan dengan sistem penyelenggaraan pendidikan tinggi, terutama dalam menyelesaikan permasalahan melalui perpaduan inovasi dari berbagai unsur yang terdapat pada Revolusi Industri 4.0.

Seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), The Internet of Things (IoT), dan Big Data, akan mentransformasi jutaan data yang dikumpulkan melalui internet, sehingga lebih mempermudah peningkatan mutu pendidikan.

Baca Juga: Berlaku Mulai Hari Ini! Aturan Perjalanan Terbaru Tak Perlu PCR atau Antigen Asal Sudah Vaksin Lengkap

Konsep super-smart society atau Society 5.0 ini mengedepankan human-centered (berpusat pada manusia ) dan technology based (berbasis teknologi).

Infrastruktur yang memadai dalam suatu lembaga pendidikan tinggi dapat mendukung strategi peningkatan mutu pada aspek tata-kelola kelembagaan yang pada gilirannya berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap proses pembelajaran dan kompetensi lulusan.

Yakani melalui peningkatan mutu SDM dosen, pengembangan kurikulum, pengembangan fasilitas pembelajaran, penguatan penelitian dan pengabdian serta kerjasama.

Dengan demikian, lembaga pendidikan tinggi perlu mengedepankan strategi untuk memadukan artificial intelligent, internet of things, dan big data dalam menyelenggarakan proses pembelajaran yang memungkinkan adanya massive open online course (MOOC), learning management system (LMS), pembelajaran synchronous dan asynchronous, dan keterlibatan mahasiswa dalam belajar (student engagement).

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x