Baca Juga: Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja: ASN Harus Profesional
Dalam pandangan modern, manajemen perkantoran dapat diartikan sebagai bagian dari organisasi yang terlibat dalam menjalankan semua fungsi manajemen seperti perencanaan, pengambilan kebijakan, kegiatan organisasi, koordinasi dan komunikasi untuk mencapai tujuan organisasi (Sapru 2008).
Dengan demikian, tujuan akhir dari manajemen perkantoran yang baik adalah kinerja yang efisien dan efektif dari suatu organisasi secara keseluruhan (Parker, 2016), yang fokus pada adaptasi perubahan teknologi informasi dan komunikasi digital.
Revolusi Industri 4.0 mendorong munculnya tren baru dalam manajemen perkantoran seperti Automating Office Task, Accommodating a mobile workforce, Office management software, Mobility, Shared Workspaces, Analyzing And Using Data, Hot Desking.
Selain itu, Navigation and Wayfinding, Virtual Office Receptionists, Sensors and IoT, Cloud-Based Technology, Computer-Aided Facility Management (CAFM) Software, Healthy Work Environments, Activity-Based Working, Bring Your Own Device (BYOD) Policy, Office Aesthetics, Offices as Learning Spaces (Alsop, 2022; Ohlsen, 2018; Jagga, 2020).
Dengan munculnya tren baru manajemen perkantoran maka ada empat bidang utama yang perlu dikembangkan dalam Pendidikan Manajemen Perkantoran, yaitu bidang teknologi, komunikasi, manajemen mutu, dan manajemen kearsipan di berbagai jenjang pendidikan mulai sekolah menengah, S1, S2, bahkan sampai S3.
Baca Juga: Dea Onlyfans Tengah Hamil 23 Minggu, Kuasa Hukum: Kalau Kondisinya Sementara...
Peningkatan Mutu Pendidikan Manajemen Perkantoran
Upaya peningkatan mutu Pendidikan Manajemen Perkantoran harus mengacu pada kebijakan pemerintah dan perlu dilakukan secara dinamis, fleksibel, dan adaptif terhadap tuntutan Education 4.0.
Pendidikan yang bermutu tidak terlepas dari dukungan SDM Dosen yang profesional, implementasi kurikulum yang relevan, fasilitas pembelajaran yang tepat, dan tata-kelola kelembagaan yang kondusif.