BPBD Kota Cimahi Gelar Apel Siap Siaga Bencana, Ngatiyana Mengajak Masyarakat Dapat Lebih Waspada

- 7 Juni 2022, 19:39 WIB
BPBD Kota Cimahi menggelar Apel Siap Siaga Bencana, yang dilanjutkan dengan kegiatan Simulasi Bencana di Rusunawa RW 05 Kelurahan Cigugur, Selasa (7/6).
BPBD Kota Cimahi menggelar Apel Siap Siaga Bencana, yang dilanjutkan dengan kegiatan Simulasi Bencana di Rusunawa RW 05 Kelurahan Cigugur, Selasa (7/6). /Laksmi Sri Sundari/Galamedia/
GALAMEDIA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi menggelar Apel Siap Siaga Bencana, yang dilanjutkan dengan kegiatan Simulasi Bencana (Gempa) di Rusunawa RW 05 Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cimahi Tengah, Selasa  7 Juni 2022.
 
Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana bertindak sebagai pembina Apel Siap Siaga Bencana.
 
Kegiatan Simulasi Bencana dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tingkat Kota Cimahi Tahun 2022.
 
 
HKB yang diperingati setiap tanggal 26 April memiliki tema yang tetap setiap tahunnya, yakni “Siap Untuk Selamat” dan untuk dan sub tema hari HKB Tahun 2022 adalah “Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana”.
 
Peringatan HKB sejalan dengan amanat Presiden RI, Joko Widodo dalam arahannya pada Rakornas Penanggulangan Bencana Tahun 2022 bahwa penanggulangan bencana ditekankan pada pembangunan sistem edukasi kebencanaan berkelanjutan di daerah rawan bencana, serta budaya sadar bencana dan juga kesiapsiagaan terhadap bencana yang harus dimulai sejak dini mulai dari individu, keluarga, komunitas, sekolah sampai lingkungan masyarakat. 
 
Kegiatan Simulasi Bencana Gempa Bumi ini diikuti oleh sekitar 300 orang peserta yang terdiri atas unsur BPBD Kota Cimahi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Satpol PP dan Damkar, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP), Kecamatan, Kelurahan, PMI Kota Cimahi, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Mitra BPBD atau Relawan PB. Dalam kegiatan ini Yayasan Rescue 512 hadir sebagai narasumber.
 
  
Ngatiyana menjelaskan, Hari Kesiapsiagaan Bencana pada dasarnya adalah upaya untuk mengubah perilaku dalam mendorong semangat kerelawanan, gotong royong, meningkatkan partisipasi publik dan peran aktif masyarakat menjadi budaya sadar bencana.
 
Kesiapan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana menentukan besar kecilnya risiko, dan dampak bencana yang akan diterima.
 
Upaya penanggulangan bencana ini merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah pusat atau pun pemerintah daerah, unsur masyarakat, dunia usaha, akademisi, serta media.
 
 
Ngatiyana menegaskan pentingnya edukasi dan sosialisasi mengenai kebencanaan untuk meminimalisir resiko.
 
"Dengan adanya simulasi bencana, masyarakat bisa mengambil langkah, apa yang harus dilakukan, harus bagaimana cara menyelamatkan diri bila terjadi bencana, baik itu gempa bumi atau yang lainnya. Simulasi digambarkan sehingga memberikan edukasi pemahaman pada masyarakat bila terjadi bencana," bebernya.
 
Peringatan HKB menjadi momentum untuk memberikan edukasi kebencanaan yang berkelanjutan, terutama di daerah rawan bencana, juga sebagai upaya penguatan kembali eksistensi keluarga sebagai pilar bangsa dalam upaya mewujudkan keluarga tangguh bencana.
 
 
"Insya Allah kegiatan ini akan menghasilkan kontribusi positif dan implikasi yang sangat baik kepada semua pihak, atau pun komponen yang ada di Kota Cimahi agar dapat mengenali ancaman dan risiko bencana. Sehingga bagaimana dapat memikirkan cara evakuasi yang benar, melaksanakan evakuasi secara terencana, terorganisir,” ujar Ngatiyana.
 
Ia juga mengingatkan agar kegiatan Peringatan HKB bukan sekadar seremoni, namun lebih dari itu menjadi media untuk meningkatkan kesadaran, dan kemampuan masyarakat di daerah rawan bencana.
 
“Kegiatan simulasi dan latihan evakuasi secara rutin sangat penting dilakukan. Lakukan evaluasi-evaluasi setiap setelah pelaksanaan, agar dapat mengukur, menilai dan keberhasilannya,” tegas Ngatiyana.
 
 
Terkait potensi bencana di Kota Cimahi ia berharap melalui kegiatan Simulasi Bencana masyarakat dapat lebih waspada, dan memahami cara penyelamatan diri saat terjadi bencana.
 
"Harapan saya bila terjadi bencana masyarakat sudah memahami apa yang harus dilakukan, dan upaya mitigasi bencana ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat kota Cimahi, yaitu pentahelix antara pemerintah, TNI, Polri, media, pengusaha, akademisi, masyarakat, semua ikut serta  dalam melaksanakan penyelesaian terhadap bencana,” tandasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x