Network
GALAMEDIA - Dengan kondisi pandemi Covid-19, kesadaran masyarakat untuk berinvestasi semakin meningkat, termasuk investasi emas. Dengan demikian, bisnis emas semakin terus bertumbuh ditengah masyarakat.
Peningkatan tersebut, sesuai dengan Produsen Perhiasan Asal Bandung, Hartadinata Abadi (HRTA) yang berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan kotor pada kuartal 1 2022, yakni sebesar 39,67 persen dibandingkan kuartal 1 2021.
Pada kuartal 1 2022, Hartadinata Abadi mencatatkan gross profit atau pendapatan kotor sebesar Rp 153,71 milliar, bertumbuh sebesar 39,67 persen dibandingkan kuartal 1 tahun 2021. Dimana Hartadinata Abadi mencatatkan gross profit sebesar Rp 110,05 milliar.
Sedangkan laba bersih atau net income yang dicatatkan oleh pada kuartal 1 2022 adalah sebesar Rp 50,68 milliar. Angka ini meningkat 19,28 persen dibandingkan kuartal 1 tahun 2021 dimana Hartadinata Abadi mencatatkan net income sebesar Rp 42,49 milliar.
Baca Juga: Melur Untuk Firdaus Episode 15 Sub Indo Tayang Malam Ini, Akses Link Nonton Streaming di Sini
Selama kuartal 1 tahun 2022, juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan Perseroan. Total revenue yang dicatatkan pada kuartal 1 2022 adalah Rp 1.38 trilliun. Meningkat 32,78 persen dibanding kuartal 1 tahun 2021 yang mencatatkan Rp 1,04 trilliun.
"Selama kuartal 1 2022, Hasil penjualan kepada pihak wholesaler memberikan kontribusi sebesar 89,81 persen dan dari toko milik sendiri serta imbalan kemitraan sebesar 8,92 persen. Selain dari itu adanya tambahan pendapatan dari hasil usaha pegadaian sebesar 1,26 persen," ungkap Chief Financial Officer PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Ong Deny via Zoom Meeting, Rabu (22/6/2022).
Dikatakannya pertumbuhan perusahaan yang terjadi pada kuartal 1 tahun 2022, pihaknya juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba perusahaan selama tahun 2021. Hartadinata Abadi telah berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 5,24 trilliun sepanjang tahun 2021 kemarin. Perolehan ini meningkat sebesar 26,56 persen dibanding realisasi penjualan neto pada 2020 yakni sebesar Rp 4,14 trilliun.
HRTA dapat membukukan laba bersih atau net income sebesar Rp 193,98 miliar sepanjang 2021. Jumlah tersebut tumbuh 13,32 persen yoy dibanding laba tahun berjalan 2020 yang sebesar Rp 171,17 miliar.
