Sosok Anak Muda Keren: Sultan Gunung Jati, Pelajar Tampan Tukang Bakso dan Peternak Domba

- 3 Juli 2022, 15:45 WIB
Dedi Mulyadi menyaksikan Sultan Gunung Jati Kurnia Farma membuat bakso
Dedi Mulyadi menyaksikan Sultan Gunung Jati Kurnia Farma membuat bakso /Istimewa/

GALAMEDIA–Muncul fenomena di tengah masyarakat tentang sosok yang diberi julukan sultan. Ya, gelar "sultan" disematkan kepada orang yang kaya raya.

Sosok sultan juga ada di Purwakarta. Beberapa waktu lalu, Wakill Ketua Komisi IV DOR RI, Dedi Mulyadi bertemu sosok pemuda sultan.

Ya, pelajar kelas tiga SMAN Cibatu itu memang bernama lengkap Sultan Gunung Jati Kurnia Farma. Bukan hanya nama, perilakunya di masa muda kelak akan membawa kesuksesan layaknya seorang ‘sultan’.

 
Pertemuan itu bermula saat Dedi menghentikan dua ibu-ibu yang berboncengan motor tidak pakai helm. Lebih membahayakan lagi ibu tersebut dibonceng pada tebeng modifikasi yang berada tepat di samping motor.
 
Rupanya kedua ibu tersebut adalah adik kakak. Motor tersebut digunakan keduanya untuk mengantarkan bakso ke warung dan pasar sekaligus mencari rongsokan.
 
“Saya bikin usaha bakso, sebungkus dijual Rp 2.500. Pulangnya sambil keliling cari rongsokan pakai motor ini,” ujar salah seorang ibu bernama Kurniasih.
 
 
Kurniasih sendiri meski memiliki 10 orang anak namun ia tetap bekerja karena tak mau merepotkan mereka. Baginya selagi bisa mencari uang sendiri ia tak mau mengandalkan anak-anaknya.
 
Dari sekian banyak, Kurniasih membanggakan anak kesembilan yang bernama Sultan Gunung Jati Kurnia Farma. Baginya Sultan adalah tulang punggung keluarga karena kerap membantu orang tua.
 
“Dia setengah dua pagi bangun anterin dagangan ke pasar. Terus pulang dari pasar dia ngengkol, bikin bakso ngegiling. Paginya jam 6 dia baru berangkat sekolah,” ucapnya.
 
 
Singkat cerita Kang Dedi bertemu dengan Sultan di rumahnya. Rupanya Sultan memiliki cita-cita untuk masuk menjadi taruna Akademi Kepolisian (Akpol).
 
“Setiap hari sekarang latihan lari, atletik kadang di sekitar rumah, kadang di Lapangan Purnawarman. Tahun depan pengen masuk Akpol,” kata Sultan.
 
“Teruskan latihan fisik, jangan merokok,” timpal Kang Dedi.
 
Kepada Dedi, Sultan pun menceritakan kesehariannya yang sering membantu ibu. Ia selalu bangun pada pukul 1.00 WIB untuk mengantarkan sang ibu ke pasar menjual bakso yang digilingnya sendiri. Jika sedang libur, pulang dari pasar Sultan membantu ibunya menggiling dan mencetak bakso untuk dijual keesokan harinya.
 
 
“Sultan kan nabung beli domba. Kadang kalau pulang dari pasar suka ngambil sayur sisa untuk domba. Kandang dombanya juga bikin sendiri. Dulu dombanya lima sekarang sisa tiga karena hilang di sawah,” kata Sultan.
 
Dedi pun tertegun saat mendengar cerita Sultan. Sebab jarang sekali anak muda seusia Sultan yang rela bangun pagi untuk membantu orang tua ditambah memiliki keinginan untuk menjadi seorang peternak.
 
“Kamu tuh serius? Gak malu? Kamu tuh anak muda, ganteng loh. Jarang loh anak muda, seusia kamu paling main HP sama motor. Apalagi kamu ganteng begini,” ujar Kang Dedi.
 
 
Setelah ditelusuri rupanya keluarga Sultan memanglah keluarga berada. Namun sang ibu selalu mengajarkan hidup sederhana sehingga menghasilkan anak-anak pekerja keras dan kreatif seperti Sultan.
 
“Ibu kamu hebat. Ternyata orang kaya punya tanah di mana-mana, rumah saja di pinggir jalan tapi hidup sederhana. Orang kaya tapi hidup prihatin, bukan orang miskin yang pura-pura kaya. Walaupun mamah tanahnya banyak kamu jangan bergantung, tetap bertekad tidak akan ambil sejengkal tanah pun, itu sebagai motivasi. Apalagi kalau nanti lulus Akpol,” ucap Dedi.
 
Bagi Dedi, Sultan adalah contoh anak muda yang kelak akan sukses. Selain didikan orang tuanya yang prihatin, Sultan juga tumbuh menjadi sosok pemuda pekerja keras dan kreatif.
 
 
Dedi lantas menawarkan Sultan yang tengah libur sekolah untuk menginap beberapa hari di rumahnya di Lembur Pakuan. Di sana Sultan akan diajarkan bagaimana cara mengelola peternakan yang bersih dan sehat bahkan tak menyisakan bau.
 
“Jadi nanti kalau kamu piara sapi sudah tahu ilmunya, kemudian nanti belajar mengolah kotoran jadi pupuk supaya bermanfaat sehingga kandangnya tidak bau,” ujarnya.
 
Kang Dedi Mulyadi pun mendoakan agar Sultan bisa berhasil mengejar cita-citanya sebagai masuk Akpol. Sebab kerja keras yang ditempuh Sultan saat ini suatu saat akan menghasilkan sesuatu.
 
 
"Ini anak muda keren. Semoga kelak kamu menjadi perwira polisi yang jujur dan mengayomi,” pungkas Kang Dedi.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x