CENTAURUS Subvarian Terbaru Ditemukan di India, Penyebaran Seperti Delta

- 11 Juli 2022, 19:30 WIB
Kasus Covid 19 naik lagi. Apa karena temuan sub varian baru?./pikiran-rakyat.com
Kasus Covid 19 naik lagi. Apa karena temuan sub varian baru?./pikiran-rakyat.com /

 

GALAMEDIA - Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama melaporkan temuan terbaru jenis subvarian BA.2.75 di India yang oleh sebagian pihak disebut sebagai Centaurus.

"India kita kenal sebagai negara yang pertama kali melaporkan varian Delta yang kemudian nyaris meluluhlantakkan dunia kesehatan," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, 11 Juli 2022.

Tjandra yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu, mengatakan saat ini otoritas kesehatan di India kembali melaporkan subvarian baru BA.2.75.

"Sebagian pihak menyebut BA.2.75 sebagai Centaurus, tentu belum nama resmi," katanya.

Indian SARS-CoV-2 Consortium on Genomics (Insacog) sebagai badan otoritas ilmiah berupa konsorsium genomik di India melaporkan bahwa di wilayah setempat sedang didominasi varian BA.2.

Dia mengatakan BA.4 dan BA.5 di India hanya ditemukan kurang dari 10 persen sampel dari pasien yang terpapar SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, sedangkan BA.2.38 mencapai 30 persen hasil pemeriksaan sampel.

Baca Juga: Tentang Arealme, Penyedia Tes Usia Mental yang Viral di Media Sosial

"Indonesia juga amat perlu melakukan pengumpulan data ke arah BA.2 ini dan turunannya, dan hasilnya diumumkan ke publik," katanya.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu, mengatakan sejauh ini belum ada kepastian tentang karakter penularan BA.2.75, pun berat ringannya gejala hingga kemungkinan menghindar dari sistem imun seseorang.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x