GAWAT! 25 Juta Anak Melawatkan Vaksinasi Akibat Dampak Pandemi Covid-19, PBB: Ini Kemerosotan Terbesar

- 15 Juli 2022, 14:22 WIB
Ilustrasi: vaksinasi anak sekolah
Ilustrasi: vaksinasi anak sekolah /YUSUF NUGROHO/ANTARA FOTO

Cakupan vaksinasi anak menurun di setiap wilayah, menurut angka tersebut, yang diperkirakan menggunakan data penerimaan suntikan vaksin tiga dosis -- difteri, tetanus, dan pertusis (DTP3) -- dan mencakup anak-anak yang tidak mendapatkan suntikan vaksin apa pun dan mereka yang tidak mendapatkan sama sekali suntikan vaksin tiga dosis itu yang diperlukan untuk perlindungan.

Secara global, cakupan vaksinasi anak turun 5 persen menjadi 81 persen pada 2021.

Baca Juga: SINOPSIS Film Korea 2037, Kisah Pilu Gadis 19 Tahun Rela Lepaskan Mimpi Jadi PNS, Viral di TikTok

Jumlah anak-anak "dosis nol", yang tidak menerima vaksinasi apa pun, naik 37 persen antara 2019 dan 2021, yakni dari 13 menjadi 18 juta anak. Sebagian besar anak-anak yang tidak divaksin itu berada di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, menurut data UNICEF.

Lebih dari 90 persen anak-anak perlu divaksin untuk mencegah wabah berbagai penyakit.

Dalam beberapa bulan terakhir, sudah ada laporan tentang meningkatnya kasus penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, termasuk peningkatan 400 persen kasus campak di Afrika pada 2022.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 15 Juli 2022: Elsa Berhasil, Reyna Tahu Ibu Kandungnya dan Benci Andin

Pada 2021, sebanyak 24,7 juta anak melewatkan dosis pertama vaksin campak, dan 14,7 juta lainnya tidak mendapatkan dosis kedua yang sangat penting, menurut data badan PBB tersebut. Cakupan vaksinasi campak itu hanya mencapai 81 persen, yakni yang terendah sejak 2008.

Angka-angka mengenai tingkat vaksinasi anak dalam laporan UNICEF dan WHO itu dihitung menggunakan data dari sistem kesehatan nasional di 177 negara. ***

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x