Anggaran Berat, KBB Hanya Sanggup Buang Sampah ke Legok Nangka 75 Ton Per Hari

- 22 Juli 2022, 15:47 WIB
Sejak TPA Sarimukti beroperasi 2006  hingga saat ini ketinggian sampah rata-rata mencapai 40-50 meter dari dasar tanah. Tingginya penumpukan sampah tersebut diakibatkan karena adanya peningkatan volume pembuangan sampah disetiap tahunnya yang mencapai 10-15 persen.
Sejak TPA Sarimukti beroperasi 2006 hingga saat ini ketinggian sampah rata-rata mencapai 40-50 meter dari dasar tanah. Tingginya penumpukan sampah tersebut diakibatkan karena adanya peningkatan volume pembuangan sampah disetiap tahunnya yang mencapai 10-15 persen. /Dicky Mawardi/Galamedianews/

GALAMEDIANEWS - Kabupaten Bandung Barat (KBB) tak punya pilihan lain untuk membuang sampah ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka di Kabupaten Bandung.

Pasalnya, TPA Sarimukti yang selama ini menjadi tempat pembuangan sampah dari kabupaten/kota di Bandung Raya akan ditutup pada 2023.

"Pasca TPA Sarimukti ditutup pada 2023, memang pilihannya sampah harus dibuang ke TPPAS Legok Nangka," kata staf Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rudi Huntadi, Jumat 22 Juli 2022.

Baca Juga: Pengakuan Pasien Cacar Monyet: Sakitnya 100 Kali Covid Tubuh Serasa Dikuliti

Namun, Rudi mengatakan, tidak semua sampah dibuang ke TPPAS Legok Nangka. Dari sekitar 150 ton per hari produksi sampah KBB, hanya 75 ton yang akan dibuang ke Legok Nangka.

"Banyak faktor yang menyebabkan kami membatasi pembuangan sampah ke Legok Nangka, di antaranya biaya operasional atau transportasi yang mahal ditambah besarnya tipping fee yang harus dibayarkan kepada pihak pengelola TPPAS," ujarnya.

Tipping fee yang harus dibayar mencapai Rp380 ribu per ton, berkali-kali lipat dari TPA Sarimukti yang hanya sebesar Rp 50 ribu per ton.

Baca Juga: K-Lovers Wajib Tahu! Besok Si Ganteng Cha Eun Woo Sapa Penggemar di 2022 Just One 10 Minute Starry Caravan

"Yang dibayarkan itu setelah mendapat subsidi dari Pemprov Jabar sebesar Rp170 ribu per ton," ucapnya.

Ia menambahkan, biaya BBM yang harus dikeluarkan juga dipastikan naik berkali-kali lipat dibandingkan jika membuang ke Sarimukti

Menurutnya yang mesti menjadi perhatian lagi menyangkut kondisi armada truk. Dengan kondisi medan jalan yang berat belum tentu dapat dilalui sejumlah truk sampah milik Pemkab Bandung Barat.

Baca Juga: Harga ZTE Nubia Red Magic 6 Pro Terbaru 2022 dan Spesifikasi Lengkap

"Paling tidak, truk yang mengangkut sampah ke Legok Nangka tahun pembuatannya di atas 2010. Sekarang saja dari 41 armada, 3 kendaraan sering kali mogok sehingga jarang lagi digunakan," tandasnya.

Sementara itu, rencana penutupan TPA Sarimukti sudah beberapa kali meleset. Kemudian direncanakan ditutup pada 2023.

TPA Sarimukti mulai beroperasi 28 Mei 2006. Dijadikannya Sarimukti menjadi TPA menyusul kejadian longsor di TPA Leuwigajah, Kota Cimahi. Berdasarkan MoU yang dibangun antara Pemprov Jabar dengan Perum Perhutani masa pakai TPA Sarimukti Februari 2016.

Baca Juga: Tak Sekadar Dicap Produsen Kopi, Kini Indonesia Menjelma Menjadi Negara KONSUMEN Kopi

Namun karena Legok Nangka belum siap akhirnya diperpanjang sampai 25 januari 2018.

Berdasarkan data BPSR Jabar, sampah yang dibuang ke TPASS Sarimukti untuk setiap harinya mencapai 3000 meter kubik atau sekitar 1500 ton (dengan asumsi 1 meter kubik = 500 Kg).

Dari jumlah itu, Kota Bandung menjadi daerah dengan kontribusi terbesar yang membuang sampah ke Sarimukti dengan jumlah sampahnya yang mencapai 2250 meter kubik/hari.

Baca Juga: Dipercaya Lagi Pimpin Pengprov Ferkushi Jabar, Zaenal Mutaqqin Siap Majukan Olahraga Kurash

Sementara Kota Cimahi sebanyak 450 meterkubik/hari, KBB sebanyak 250 meter kubik/hari dan ditambah pihak swasta (perusahaan dari ketiga wilayah) sebanyak 160 meter kubik.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x