Lagi, Warga Panik Laman PPDB Jabar saat Pengumuman Sulit Diakses

- 22 Juni 2020, 18:14 WIB
/pikiranrakyatdepok/



GALAMEDIA - Laman penerimaan peserta didik baru (PPDB) Jabar bermasalah dalam pengumuman PPDB daring SMA/SMK/SLB tahap pertama pada Senin (22/6/2020). Sebelumnya, pada hari pertama pendaftaran laman PPDB Jabar itu sempat down. Tentu saja hal ini dikeluahkan para calon peserta didik dan orangtuanya. Karena kondisi ini membuat panik mereka.

Seperti yang dikeluhkan oleh Cahyana (46). Warga Kab. Bandung ini mengeluahkan akses yang lambat saat membuka laman situs resmi ppdb.disdik.jabarprov.go.id.

“Pengumuman kan dilaksanakan Senin pukul 14.00 WIB. Sampai jam 15.30 WIB, saya tidak bisa mengakses situs tersebut. Loading terus. Baru bisa akses sekitar pukul 16.00 WIB,” katanya.

Baca Juga: Mengisi Liburan Sekolah dengan Peduli Terhadap Pengidap HIV/AIDS

Hal yang sama dikeluhkan Heppi Haryati (45 tahun). Warga Jalan Laswi Kota Bandung ini mulai mengkases situs tersebut tepat pukul 14.00 WIB. Namun, sulit masuk. Tampilan yang muncul, hanya Data Pendaftar.

"Saya coba aja terus soalnya penasaran anak saya diterima atau enggak. Baru sekitar pukul 16.30, saya berhasil mengakses situs pengumuman PPDB," ujar Heppi.

Heppi mengaku, sempat panik dan degdegan sebelum situs PPDB tersebut terbuka. Karena, bagaimana pun ia penasaran dengan hasilnya.

Baca Juga: Destinasi Domestik jadi Pilihan Masyarakat di Masa Fase Normal Baru

"Sepertinya karena banyak yang mengakses jadi loading terus. Setelah mencoba terus sekitar 2,5 jam baru kebuka,” jelasnya.

Orangtua lainnya, Rahayu Ningtias (40) mengaku kesulitan mengakses situs PPDB. Warga asal Jalan Sindangsari Antapani ini mencoba mengakses sejak pukul 14.00 WIB, tapi baru bisa masuk dan mengetahui hasilnya sekitar pukul 16.40 WIB.

"Lama banget saya masuknya. Nyoba aja terus kan penasaran. Alhamdulillah, hasilnya memuskan anak saya lulus walaupun harus sabar masuk situsnya lama," katanya.

Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Jawa Barat, Iwan Hermawan mengaku ia menerima banyak laporan juga terkait sulitnya orang tua siswa mengakses situs PPDB. "Ya, orang tua banyak yang sulit mengakses situs PPDB. Kayaknya, Down servernya overload. Sama seperti hari pertama pendaftaran," katanya.

Baca Juga: Ditinggal Pasangan dan Kehilangan Telur Angsa Ini Mati Patah Hati

Hal yang sama diungkapkan Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Jabar, Illa Setiawati. Ia juga menerma banyak laporan dari masyarakat yang tidak bisa mengakases laman PPDB.

Warga yang bisa mengakses rata-rata di atas pukul 15.30 WIB. Namun, hingga Senin sore banyak warga yang belum bisa mengaksesnya.

“Saya geram sekali dengan keadaan ini. Masyarakat hanya dijadikan kelinci percobaan sistem.  Mana sudah tidak transparan, karena tidak ada nilai dan arekapitulasi calon peserta didik,” katanya.

Pemerhati pedidikan, Dan Satriana mengatakan, lambatnya akses pengumuman PPDB SMA/SMK/SLB tahap pertama dengan jalur afirmasi, perpindahan orangtua, dan prestasi antara lain karena ada proses perhitungan kalibrasi nilai rapor yang dilakukan sekolah.

Sehingga para pendaftar pada tahapan pendaftaran  belum bisa melihat nilai dan peringkat berdasar kuota.

Baca Juga: HUT ke-19 Cimahi, Ajay Minta Warganya Berperang Melawan Virus Corona

“Akibatnya pada saat pengumuman, semua pendaftar punya kepentingan mengakses pengumuman karena sebelumnya tidak punya gambaran nilai dan hasil seleksi sementara di laman website tersebut," katanya.

"PPDB sebelumnya, rekapitulasi itu selalu muncul di website, jadi saat pengumuman mereka yang sudah tahu bahwa anaknya tidak akan lulus tidak mengakses website PPDB saat itu,” jelas Dan.

Menurutnya, teknis pengelolaan PPDB tahun ini akan jadi contoh di tahun-tahun depannya setidaknya dalam 3 hal. Pertama, PPDB 100% daring dengan mengandalkan pengolahan data yang sebenarnya dikeluarkan dan dikuasai oleh sekolah dan pemerintahan. Ke depannya perlu perbaikkan koordinasi dan pengelolaan data siswa secara  berjenjang.

Kedua, seleksi tanpa nilai UN, ke depannya akan mengandalkan pada seleksi jalur zonasi atau hasil penilaian sekolah. Untuk itu catatan jalur zonasi tentang pemerataan akses/layanan dan penerapan standar proses, isi, dan kelulusan di setiap sekolah menjadi  penting diperhatikan.

Ketiga, PPDB secara  bertahap menjadi 100% zonasi sesuai dengan prinsip hak atas pendidikan  dan standar layanan pendidikan. Lagi-lagi PR untuk menyusun program pemerataan akses/ layanan menjadi tagihan utama.

Baca Juga: Ini Nama-nama Perwira Tinggi TNI yang Naik Pangkat

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi masalah teknis dalam proses pengumuman PPDB. Ia memprediksi keterlambatan dalam mengakses laman PPDB karena banyaknya masyarakat yang mengaksesnya.

“Upaya kita sudah maksimal dan proses PPDB ini. Kalau terjadi seperti ini (sulit diakses), nanti saya tanya ke bagian IT-nya. Ini akan menadi catatan evaluasi PPDB kami, supaya ke depan tidak terjadi lagi,” jelas Dedi.

Ia mengatakan selamat bagi siswa yang sudah dinyatakan lulus padatahap pertama PPDB. Bagi yang belum lulus, jangan bersedih, karena masih bisa kembali mendaftar pada tahap kedua.

Ia juga mengimbau bagi orangtua yang ingin mencari informasi tentang pengumuman siswa bisa membuka kanal-kanal informasi yang sudah disiapkan Disdik Jabar dan di Cabang Dinas Pendidikan Jabar di kabupaten/kota.

“Bisa juga ke sekolah. Di sekolah sudah menyiapkan meja informasi. Selain itu, bagi yang ingin daftar ulang yang dimulai Selasa (23/6/2020) sekolah juga sudah menyiapkannya dengan menjaga protokol kesehatan,” jelasnya.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x