Gara-gara Proyek Pengeboran Pamsimas, Warga dan MTs Nurul Mukhtariyah Alami Krisis Air

- 9 Juli 2020, 13:21 WIB
Proyek pengeboran air bantuan Aksi Cepat Tanggap (ACT) sumur wakaf  MTs Nurul Mukhtariyah, Kampung Peusinggirang RT 05/ RW 02, Desa/Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat
Proyek pengeboran air bantuan Aksi Cepat Tanggap (ACT) sumur wakaf MTs Nurul Mukhtariyah, Kampung Peusinggirang RT 05/ RW 02, Desa/Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat /Dicky Mawardi/

GALAMEDIA - Sebuah sumur yang berada di lingkungan MTs Nurul Mukhtariyah, Kampung Peusinggirang RT 05/ RW 02, Desa/Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat tidak pernah surut sekalipun terjadi kemarau panjang . Selama ini, seumur tersebut banyak dimanfaatkan warga manakala sumur miliknya kekeringan.

Namun semenjak ada proyek pengeboran air program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), sumur yang tak pernah surut itu akhirnya mengalami kekeringan.

"Pada musim kemarau sumur warga banyak yang kekeringan. Mereka akhirnya memanfaatkan air sumur yang ada di dalam lingkungan sekolah," kata ketua Yayasan Nurul Mukhtariyah Saiful Rachman,MAg, di Sindangkerta, Kamis 9 Juli 2020.

Baca Juga: Pemerintah dan DKM Sepakat, Masjid Istiqlal Tak Gelar Sholat Idul Adha Tahun Ini

Warga memanfaatkan air sumur tersebut, karena sumber air terdekat berada di Kampung Cipataruman berjarak sekitar 0,5 kilometer. Sedangkan untuk cuci pakaian memanfaatkan Sungai Cijere yang berjarak sekitar 1 kilometer.

"Pengeboran Pamsimas hanya berjarak sekitar 30 meter dari sekolah. Ternyata sangat berdampak pada sumur yang ada di sekolah. Entah kebetulan atau tidak, semenjak ada proyek tersebut, sumur kami sekarang mengering," keluhnya.

Akibat mengeringnya sumur, membuat MTs Nurul Mukhtariyah mengalami krisis air. Musim kemarau harus mengangkut air dari asrama pesantren ke sekolah atau cari ke tempat lain yang ada sumber airnya.

Baca Juga: Kerap Dijadikan Pesta Miras dan Seks Bebas, Kostan Perumahan Permata Digerebeg Satpol PP

"Selama ini sumur di sekolah airnya melimpah. Tapi sekarang kondisinya sudah jauh berbeda. Kami sampai harus mengangkut air dengan menggunskn jerigen yang dibawa pakai sepeda motor," katanya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x