HATI-HATI! Gunung Api Semeru Kembali Erupsi, Gempa Letusan 13 Kali, Naik ke LEVEL IV atau AWAS

- 4 Desember 2022, 16:01 WIB
HATI-HATI! Gunung Api Semeru kembali erupsi, naik ke Level IV Awas, terjadi gempa letusan sebanyak 13, masyarakat diharap waspada.
HATI-HATI! Gunung Api Semeru kembali erupsi, naik ke Level IV Awas, terjadi gempa letusan sebanyak 13, masyarakat diharap waspada. /Magma ESDM/

GALAMEDIANEWS – Gunung Api Semeru kembali erupsi, terjadi gempa letusan sebanyak 13 kali dan kini naik dari yang sebelumnya Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas), mulai hari ini, 4 Desember 2022.

Oleh karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Api Semeru diharapkan untuk selalu waspada dan hati-hati dalam menjaga jarak.

Gunung Api Semeru yang kini berada di Level IV Awas terletak di dua kabupaten, yakni Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Pemantauan secara visual terhadap Gunung Api Semeru dilakukan dari 2 Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) yakni di Desa Sumber Wuluh, Kec. Candipuro – Lumajang, serta Desa Agrosuko, Kec. Ampelgading – Malang.

Baca Juga: Jadwal Perancis vs Polandia di Piala Dunia 2022 Malam Ini, Mbappe Kalahkan Szczęsny Bulan Lalu

Sejak 12 Desember 2021, berdasarkan pemantauan di dua pos PGA tersebut, gunung api ini berada di level III Siaga.

Namun berdasarkan analisis pemantau secara visual dan kegempaan, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dari Gunung Api Semeru, sehingga dinaikkan ke Level IV Awas mulai hari ini, 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB.

Berikut adalah hasil pemantauan terhadap gunung api yang kembali erupsi ini:

1. Pada tanggal 4 Desember 2022, erupsi yang disertai awan panas guguran masih berlangsung terus menerus dengan tinggi kolom erupsi yang tidak teramati.

2. Terlihat awan panas guguran dengan jarak 12 km dari puncak dan masih terus berlangsung.

3. Cuaca cerah mendung, asap kawah utama tidak teramati karena gunung api tertutup kabut.

4. Jumlah dan jenis gempa yang terekam periode 4 Desember 2022 pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB didominasi oleh Gempa Awan Panas dan gempa letusan 13 kali.

5. Amplitudo awan panas terekam 40 mm dan masih berlangsung hingga saat ini.

6. Sebaran Material erupsi berupa lontaran batuan pijar diperkirakan mencapai radius 8 km dari puncak, sedangkan maerial lontaran berukuran abu saat ini mencapai 12 Km ke arah tanggara. Arah dan jarak sebaran material abu ini dapat berubah tergantung arah dan kecepatan angin.

7. Arah luncuran awan panas guguran dan guguran ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.

8. Jangkauan awan panas guguran sudah mencapai lebih dari 13 Km.

9. Lahar dingin maupun lahar panas dapat terjadi di sepanjag aliran sungai yang berhulu di puncak, khususnya sepanjang aliran sungai.

Dengan semua kondisi akibat erupsi Gunung Aoi Semeru tersebut, maka inilah rekomendasi Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Vulkanologi yang wajib dipatuhi:

Baca Juga: Catat! Daftar UMK 27 Kabupaten/Kota di Seluruh Jawa Barat 2023, Semua Dipastikan Naik Sesuai UMP Jabar

1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 Km dari puncak atau pusat erupsi.

2. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 Km.

3. Tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari kawan atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

4. Mewaspadai potensi Awan Panas Guguran (APG), guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, dan Kali Lanang serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,

5. Masyarakat jangan terpancing dengan berita dari pihak tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Api Semeru.

Terus hati-hati dan waspada dalam beraktifitas di sekitar Gunung Api Semeru yang kini berada di Level IV Awas, patuhi rekomendasi Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Vulkanologi***

Editor: Nalarya Nugraha

Sumber: Magma ESDM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x