PRAF FOR LUMAJANG: Kabar Terbaru Status Erupsi GUNUNG SEMERU, Dijelaskan PVMBG

- 5 Desember 2022, 19:10 WIB
PRAF FOR LUMAJANG: Kabar Terbaru Status Erupsi GUNUNG SEMERU, Dijelaskan PVMBG.
PRAF FOR LUMAJANG: Kabar Terbaru Status Erupsi GUNUNG SEMERU, Dijelaskan PVMBG. /BNPB /

GALAMEDIANEWS - Praf for Lumajang usai erupsi Gunung Semeru yang terjadi Minggu, 4 Desember 2022.

Kabar terbaru status dan kondisi erupsi Gunung Semeru, terupdate pada hari ini, Senin, 5 Desember 2022.

Penjelasan terkait kabar terbaru status erupsi Gunung Semeru disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Baca Juga: HASIL LIGA 1: PSM Kuasai Puncak Klasemen, PSIS dan Bhayangkara FC Raih Kemenangan

Pada hari ini, PVMBG menyebut aktivitas erupsi Gunung Semeru, sudah cenderung mereda.

Meredanya aktivitas erupsi Gunung Semeru itu sudah mulai terjadi sejak Minggu, 4 Desember 2022 pukul 13.30 WIB.

Berdasarkan catatan PVMBG, Senin, 5 Desember 2022 sekitar pukul 12.00 WIB, terjadi awan panas kecil mencapai jarak tujuh kilometer.

"Pada pukul 12.25 WIB terjadi lahar dingin tidak terlalu besar selama lebih kurang dua jam," begitu penjelasan Kepala PVMBG Hendra Gunawan.

Baca Juga: SKEMA 8 Besar Piala Dunia 2022 Tanpa Brasil, Spanyol dan Portugal? Download PDF Tabel dan Bagan di Sini

Kemarin, PVMBG mengambil langkah mitigasi dengan menaikkan status Gunung Semeru dari sebelumnya Level III atau Siaga menjadi Level II atau Awas.

Keputusan diambil agar warga yang bermukim di kawasan rawan bencana Gunung Semeru mengosongkan rumahnya.

Warga pun sudah mengevakuasi diri menuju pengungsian yang telah disediakan di daerah yang aman dari jangkauan erupsi.

Dengan status Awas, maka masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Baca Juga: LINK DOWNLOAD Lagu MP3 Viral 2022, RESMI Klik Langsung di Sini Gratis

Masyarakat, dilansir Antara, juga diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.

Lokasi tersebut berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Masyarakat juga diminta tak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap lontaran batu (pijar).

Tak cuma itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.***

Editor: Usman Alwasim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah