Bom Bunuh Diri Astana Anyar, Umat Kristiani Jangan Takut Rayakan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Bandung

- 13 Desember 2022, 08:12 WIB
Ketua Karang Taruna Kota Bandung Andri Gunawan bersama penerima Award Ibu Yayah di Hotel Horison Jln. Pelajar Pejuang Kota Bandung Senin 12 Desember 2022 malam
Ketua Karang Taruna Kota Bandung Andri Gunawan bersama penerima Award Ibu Yayah di Hotel Horison Jln. Pelajar Pejuang Kota Bandung Senin 12 Desember 2022 malam /galamedia news


GALAMEDIA NEWS- Bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Kota Bandung beberapa waktu lalu jangan sampai membuat ketakutan warga Kota Bandung menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

Umat kristiani yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru 2023 jangan sampai takut dengan adanyak bom bunuh diri tersebut karena kalau takut justru mereka menang.

"Saudara kami umat kristiani jangan takut merayakan hari Natal dan Tahun Baru, ketika kita takut, kita biarkan mereka menang karena tujuan mereka ketakutan kitalah," ujar Ketua Karang Taruna Kota Bandung Andri Gunawan disela sela acara Bulan Bakti Karang Taruna (BBKT) dan pemberian award di Hotel Horison Bandung Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung Senin 12 Desember 2022.

Baca Juga: Survei Calon WALIKOTA BANDUNG, IPRC Rilis Hasil Survei Elektabilitas Yana Mulyana Masih Unggul

Acara dihadiri pengurus dan anggota Karang Taruna se Kota Bandung, dan beberapa pejabat diantaranya Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Soni Bakhtiyar dan Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Ahmad Nugraha.

Pemberian Award Karang Taruna itu salah satunya diberikan kepada mereka yang dinilai toleran diantara sesama dan umat beragama.

Penghargaan diberikan kepada Wahyu Afif Alghafiqi, dai muda yang selalu menyuarakan toleransi dan kepada Herwanto (Ahaw) dan istrinya Mulyanti yang dinilai toleransi antar umat beragamanya tinggi.

Menurut Andri Gunawan simbol penghargaan kepada dua tokoh itu semakin meyakinkan bahwa Bandung tidak direfresentasikan oleh mereka yang menjadi pelaku bom.

"Saya menolak menyebut namanya karena dia bukan refresentasi Bandung, dia tidak merefrsentasi nilai dan spirit warga Bandung," ujar Andri Gunawan.

Baca Juga: SUKA MAKAN TUTUT? Simak Resep dan Cara Membuatnya Biar Terasa Lebih Enak dan Gurih

Menurutnya spirit warga Bandung adalah toleran gotong royong saling menyayangi karena dari dulu warga Bandung hidup dalam jiwa toleran, mereka sejatinya yang merefresantasikan nafas Bandung.

"Saya pun menolak melabeli sodara saya yang keyakinannya diaktualisasikan dalam cara berpakaian dan saya menolak label teroris pada bercadar bersurban dan celana diatas matakaki," ujarnya.

"Nggak boleh, karena itu sebenarnya keinginan mereka karena saya dan warga Bandung menolak untuk di pecah belah saya menolak untuk mengikuti keinginan mereka," tambahnya.

Andri pun mengapresiasi terhadap aparat kepolisian yang cepat tanggap untuk mengungkap dan menangkap beberapa pelaku yang terlebih, terlebih informasi terbaru menangkap beberapa terduga teroris di Bandung pasca bom bunuh diri Astana Anyar.

Kita harus waspada dari sisi idiologi kita jangan sampai dibentukan dengan agama lain dan pemerintah.

Baca Juga: Tim asal Afrika 'Pembunuh Raksasa' di Piala Dunia, Tak Ada yang Seperti Maroko, Simak Bedanya

Baca Juga: 5 DOSA Orang tua kepada Anak yang paling Allah Benci, Salah satunya Berbuat Hal Sepele ini

"Orang kritis kepada pemerintah boleh tapi kepada menjurus kekerasan laporkan saja. Sekali lagi jangan menstigma sodara kita yang kepercayaannya diaktualisasikan dengan berpenampilan dan acara berpenampilan," katanya.

Di kota Bandung dijamin kebebasan untuk memeluk agamanya, kepercayaannya sekaligus mengekspresikan dirinya.

"Pesan saling sayang menyayangi yang diberikan award umat kristiani tionghoa, dan muslim
bahwa memang di Bandung tidak ada tirani, semuanya diterima bergantengan tangan di kota Bandung," ujarnya.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah