Pipa Transmisi Bocor, Pasokan Air Bersih ke 60 Ribu Pelanggan PDAM Tirtawening Terganggu

- 14 Juli 2020, 18:49 WIB
Dirut PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Sailimi saat memantau pipa transmisi.
Dirut PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Sailimi saat memantau pipa transmisi. /



GALAMEDIA - Pipa transmisi Cisangkuy Lama milik PDAM Tirtawening Kota Bandung di Kabupaten Bandung kembali bocor pada Senin (13/7/2020). Kali ini, lokasinya berada di Kp. Bugel RT 04 RW 06 Desa Kamasan Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.

Akibatnya, aliran air kepada 60.000 pelanggan durasi dan kapasitasnya terganggu. PDAM Tirtawening pun langsung melakukan perbaikan hingga Rabu (15/7/2020) ini. Diupayakan perbaikan itu tidak akan menganggu lalu lintas, karena pekerjaan berat dilakukan pada malam hari.

"Pada hari Senin (13/7/2020), pipa transmisi air baku Cisangkuy Lama yang berdiameter 800 milimeter ada yang bocor lagi, tapi beda lokasi. Kalau beberapa waktu lalu lokasinya di Dayeuhkolot dekar jembatan Citarum, sekarang di Kampung Bugel di perempatan Banjaran dan Pangalengan," ungkap Dirut PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Sailimi di kantornya, Jln. Badaksinga, Selasa (15/7/2020).

Baca Juga: Teddy Enggan Berkomentar Soal Perubahan Nilai Kontrak Pemain

Sonny mengatakan, kebocoran pipa transmisi yang berada di kawasan Dayeuhkolot beberapa waktu lalu terjadi karena korosi. Diduga, kebocoran pipa transmisi di Banjaran ini pun karena penyebab yang sama. Pasalnya, pipa yang bocor berdiameter 5 centimeter ini berada dibawah sama seperti halnya yang terjadi di Dayeuhkolot.

"Kalau bicara dampak (dari kebocoran pipa, red), persis seperti kemarin karena pipanya sama yakni pipa transmisi Cisangkuy Lama," terangnya.

Tentunya, kata Sonny, aliran air pada pelanggan PDAM bakal terganggu. Sebab, saat pipa transimisi bocor maka aliran air harus dihentikan. Pipa transmisi Cisangkuy Lama ini memiliki kapasitas 800 liter/detik.

Baca Juga: Santri Tasikmalaya Akan Maafkan Denny Siregar, Tapi...

"Kehilangan air dari pipa transmisi Cisangkuy Lama ini kita ganti dengan mengaktifkan pompa Sabuga dari Cikapundung dengan kapasitas 200 liter/detik. Kemudian kita juga optimalkan pipa transmisi Dago Bengkok yang biasanya kita manfaatkan 300 liter/detik, sekarang menjadi 600 liter/detik," ungkapnya.

Sehingga, kata Sonny, kehilangannya menjadi 300-400 liter/detik. Namun, secera sistem hal itu terlalu terganggu karena air baku masih cukup.

"Aliran air pada pelanggan terganggu sekitar 20%, biasanya terima 1 kubik sekarang jadi 800 hanya liter, lalu durasi dari biasa 10 jam jadi 8 jam," ungkapnya.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Perangi Corona, bank bjb Serahkan Bantuan Kepada Gugus Tugas Covid-19

Sonny mengatakan, ada sekitar 60.000 pelanggan yang bakal terganggu aliran airnya. "Tapi hanya 20 persen, tidak sama sekali berhenti. Tapi kalaupun di lapangan distribusinya terganggu, pelanggan bisa mengajukan bantuan suplai air tangki. Ketentuannya minimal 10 pelanggan untuk dikoordinir, dan ini gratis," terangnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x