Kadisnakertrans Jabar Sebut Ada 200 Ribu Buruh Terkena PHK di Masa Pandemi Corona

- 14 Juli 2020, 22:03 WIB
Pelatihan memasak dan pembuatan hand sanitizer Kota Cimahi. (Laksmi Sri Sundari/Galamedia)
Pelatihan memasak dan pembuatan hand sanitizer Kota Cimahi. (Laksmi Sri Sundari/Galamedia) /


GALAMEDIA - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat (Jabar), Rachmat Taufik Garsadi mengungkapkan dampak pandemi Covid-19  (virus corona) dari 21,9  juta jiwa yang bekerja di Jabar, banyak yang terdampak.

"Yang tercatat secara rermi lebih dari 200 ribu yang terkena PHK (pemutusan hubungan kerja), itu yang formal. Bagaiamana yang informal, itu mungkin akan lebih besar lagi. Begitu juga dengan penutupan kegiatan ekonomi termasuk juga usaha katering, tidak ada pesanan, pariwisata ditutup, ini dampaknya akan sangat berat," bebernya.

Akibat pandemi Covid-19 ini, kata Rachmat, Sektor pertanian juga terkena dampak  yakni dengan adanya syok demand. "Prodak kita dimana-mana tidak dibeli,  terjadi cabe busuk di Cimenyan, begitu juga di Lembang. Daya belinya kurang, untuk itu kira dorong UKM untuk bergerak kembali," katanya.

Baca Juga: Ada Musibah Virus Corona, Pemkot Cimahi Gelar Pelatihan Memasak dan Produksi Hand Sanitizer

"Yang paling penting adalah bagaiaman para pelaku usaha yang terkan dampak ini bisa memanfaatkan momen. Misalkan pengusaha ketering bisa merubah yang tadinya hanya untuk order hajatan dan sebagainya, bisa berjualan secara online," tambah Rachmat.

Sementara itu Kepala BLK Lembang, Tuti Haryanti mengatakan, pelatihan ini dimaksudkan untuk refocusing pada upaya pencegahan dan penaggulangan penyebaran Covid 19 dengan memberikan bekal keterampilan dasar kepada peserta pelatiahan.

"Memberdayakan masyarakat yang terdampak Covid-19, serta meningkatkan ketahanan ekonomi melalui pemberian insenetif berupa uang saku," katanya.

Baca Juga: Iran dan Pakistan Pasang Badan, Dukung Hagia Sophia Difungsikan Kembali Jadi Masjid

Sementara materi pelatihan, tentang penerapan sistem dan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja (K3), membeesihkan sanitasi dan peralatan, kemasan, dan proses produksi

"Pelatihan akan berlangsung mulai 14 sampai 23 Juli 2020 dilakukan setiap hari dari pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Pelatihan cooking berupa makananan siap saji, 1 kelompok akan membuaylt 120 makanan siap saji,  jika ada 3 kelompok berarti 620 makanan siap saji yang dibuat. Sementara untuk hansanitizer akan menghasilkan  400 botol, masing-masing 100 mililiter," bebernya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x